Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Floyd Mayweather Banjir Kecaman usai Nyatakan Dukungan untuk Israel di Tengah Perang Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Pangeran Arab Saudi Ungkap Kesalahan Para Pemimpin Palestina

Rabu, 07 Oktober 2020 - 08:05:00 WIB
Pangeran Arab Saudi Ungkap Kesalahan Para Pemimpin Palestina
Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdulaziz (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

RIYADH, iNews.id - Anggota senior keluarga kerajaan Arab Saudi Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdulaziz mengungkap beberapa kesalahan para pemimpin Palestina. Mereka selama bertahun-tahun mendukung kepemimpinan dunia yang salah, sehingga harus membayar dengan harga mahal.

Pangeran Bandar menyebut salah satu pemimpin Palestina yang melakukan kesalahan adalah Amin Al Husseini yang pada 1930-an mengunjungi Adolf Hitler di Jerman.

Al Husseini merupakan mufti Yerusalem saat itu. Dia terbang mengunjungi Hitler di Berlin pada 1941. Rekaman arsip mengungkap, dia memberikan penghormatan ala Nazi.

“Ada juga kesamaan yang dimiliki oleh kepemimpinan Palestina berturut-turut secara historis. Mereka selalu berada di pihak yang kalah dan ada harga (yang harus dibayar)," kata Pangeran Bandar, dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Arabiya.

Mantan Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS) itu menambahkan, sebelum berkunjung ke Jerman, Amin Al Husseini pada 1930-an menyatakan dukungan kepada Nazi Jerman.

"Kita semua tahu apa yang terjadi pada Hitler dan Jerman. Dia (Amin) diakui oleh Jerman, Hitler, dan Nazi, karena berdiri bersama mereka melawan sekutu ketika stasiun radio Berlin menyiarkan rekamannya dalam bahasa Arab. Tapi hanya itu yang dia dapat, tidak ada gunanya bagi kepentingan Palestina," tuturnya.

Dia juga berbicara tentang mantan Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat yang mendukung Saddam Hussein pada 1990, setelah pemimpin Irak itu menyerbu Kuwait.

“Bangsa Arab diduduki dan Kuwait, bersama negara-negara Teluk lain, selalu menyambut rakyat Palestina dengan tangan terbuka dan menjadi rumah bagi para pemimpin Palestina. Namun kita melihat Abu Ammar (panggilan Yasser Arafat) memeluk Saddam di Baghdad dan tertawa serta bercanda dengannya saat dia mengucapkan selamat atas apa yang telah terjadi. Ini menyakitkan bagi semua orang di Teluk, terutama saudara-saudari dari Kuwait," kata Bandar.

Beberapa bulan kemudian, lanjut dia, pertempuran untuk membebaskan Kuwait dimulai. Namun Saddam Hussein menyerang ibu kota Arab Saudi menggunakan rudal.

Bandar menegaskan, itu merupakan pertama kalinya seseorang meluncurkan rudal ke ibu kota Saudi.

"Bahkan Israel tidak meluncurkan rudal ke Kerajaan. Ngomong-ngomong, kami lah yang membelikan rudal itu untuk Saddam untuk membantunya dalam perang melawan Persia (Iran),” ujarnya.

Menurut dia, insiden-insiden itu tidak bisa dilupakan.

Meski demikian, dukungan bagi perjuangan Palestina tetap diupayakan, hanya saja bukan untuk para pemimpinnya melainkan rakyat.

Sementara itu seorang sumber pejabat Palestina, saat dikonfirmasi The New York Times, mengkritik penyataan Pangeran Bandar. Dia mengatakan sejarah yang disampaikan pangeran menyimpang.

Menurut dia, rakyat Palestina sudah menderita sejak lama menjadi pengungsi akibat penjajahan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut