Para Ahli Khawatir Roket China Seberat 21 Ton Hantam Permukiman Penduduk
LONDON, iNews.id - Roket Long March 5B milik China diperkirakan akan menghantam Bumi di luar kendali setelah menjalankan misi mengirim modul ke orbitnya.
Para ahli memperingatkan roket tersebut bisa saja jatuh ke permukiman berpenduduk di mana pun.
Long March 5B diluncurkan pada Rabu pekan lalu dan berhasil mengirim modul inti stasiun luar angkasa China, Tianhe, ke orbit. Setelah menjalankan misi roket berbobot 21 ton dengan panjang 30 meter itu akan turun kembali dalam beberapa hari ke depan.
Pengamat penerbangan luar angkasa Jonathan McDowell mengatakan Space News, bagian utama roket Long March 5B lebih besar tujuh kali lipat dari bagian kedua roket milik SpaceX, Falcon 9.
Insiden SpaceX beberapa pekan lalu sempat menyita perhatian, masuk kembali ke Bumi di atas Seattle serta melepaskan beberapa tangki ke Negara Bagian Washington.
Sementara Long March 5B diyakini mengorbit Bumi setiap 90 menit dan melintas tepat di utara New York, Madrid, dan Beijing, serta menuju selatan ke Cile dan Selandia Baru, memicu kekhawatiran bisa saja menghantam daerah berpenghuni.
Roket memang akan terbakar saat memasuki atmosfer Bumi, namun serpihannya kemungkinan menghantam daratan, meskipun potensi jatuh ke laut tetap besar.
"Saya kira, dengan standar saat ini, tidak bisa diterima membiarkannya kembali dengan cara tidak terkendali," kata McDowell, seperti dilaporkan kembali Mirror, Selasa (4/5/2021).
China memiliki target untuk menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa pada akhir 2022 setelah modul selanjutnya diluncurkan. Stasiun luar angkasa akan mengorbit Bumi pada ketinggian hingga 450 kilometer.
Editor: Anton Suhartono