Partai Oposisi Menentang Kebijakan Taiwan Impor Daging dari Amerika
TAIPEI, iNews.id - Partai Koumintang memprotes kebijakan Pemimpin Taiwan, Tsai Ing Wen yang berencana akan mempermudah impor daging babi dan sapi dari Amerika Serikat.
Ketua Partai Koumintang, Johnny Chiang, menyatakan sikap menentang saat bertemu pada perwakilan industri peternakan babi di Hualien, Sabtu (29/8/2020).
Kemudahan impor tersebut mengancam peternak babi lokal dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat luas akan keamanan pangan, demikian kata ketua partai opsisi itu dikutip dari CNA.
Pernyataan Chiang itu dikeluarkan setelah para peternak di Kabupaten Yunlin yang merupakan 30 persen penghasil babi lokal berencana akan menggelar unjuk rasa kepada pemerintah daerah setempat, Senin (31/8), untuk menentang kebijakan pemerintah pusat.
Sementara itu, anggota legislatif dari Koumintang Chiang Wan'an menyarankan partainya menghormati proses tersebut. Namun dia menekankan bahwa Koumintang tetap menentang kebijakan tersebut karena pemerintah telah gagal menjalin komunikasi dengan publik dalam menyampaikan evaluasi kebijakan.
Yayasan Konsumen China Taipei mendesak pemerintah bersikap transparan dan memublikasikan potensi risiko kebijakan tersebut. Lembaga tersebut juga menanyakan apakah dana pemerintah sebesar 10 miliar dolar Taiwan (Rp4,9 triliun) untuk subsidi industri peternakan babi lokal akan digunakan untuk membayar konsumsi masyarakat Taiwan jika mereka terkena dampak kesehatan akibat produk daging AS.
Pemerintah Taiwan berusaha meyakinkan publik tentang risiko kebijakan tersebut. Perdana Menteri Su Tseng Chang menyampaikan beberapa hal melalui serangkaian gambar yang diunggah di akun Facebook-nya.
Bagi warga yang tidak ingin mengonsumsi daging babi AS, dia menyarankan agar mengecek asal produk tersebut secara legal dipajang di supermarket, restoran, dan penyedia makanan lainnya.
Tsai Ing Wen dalam jumpa pers, Jumat (28/8/2020), mengumumkan kebijakan menetapkan standar residu adiktif pakan kontroversial raktopamin pada daging impor dan mengizinkan impor daging sapi AS yang berasal dari sapi berusia di atas 30 bulan yang sebenarnya dilarang karena kekhawatiran mengidap penyakit sapi gila.
Kebijakan Tsai yang didukung penuh Partai Progresif Demokratik (DPP) itu untuk memenuhi persyaratan dalam memulai negosiasi perjanjian perdagangan bebas dengan AS dengan membatalkan hambatan-hambatan selama beberapa tahun atas konsesnsi raktopamin dalam daging babi.
Editor: Arif Budiwinarto