Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Angkatan Udara Amerika Kekurangan 300 Jet Tempur untuk Penuhi Target Trump
Advertisement . Scroll to see content

Partai Republik Tuduh Joe Biden Hasut Penembakan Donald Trump

Senin, 15 Juli 2024 - 05:55:00 WIB
Partai Republik Tuduh Joe Biden Hasut Penembakan Donald Trump
Presiden AS Joe Biden dituduh menghasut penembakan terhadap Donald Trump. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

“Joe Biden telah mengirimkan perintah,” kata Anggota DPR Partai Republik dari Negara Bagian Georgia, Mike Collins, di platform media sosial X. 

Pejabat FBI mengidentifikasi penembak Trump sebagai Thomas Matthew Crooks (20), seorang pekerja dapur dari Bethel Park, Pennsylvania. Pelaku terdaftar sebagai anggota Partai Republik. Seorang penembak jitu Dinas Rahasia menembak mati Crooks tak lama setelah dia menembak Trump.

Senator Marsha Blackburn, anggota Partai Republik dari Tennessee, juga merujuk pada komentar “tepat sasaran” Biden dalam postingan di media sosial. “Baru beberapa hari yang lalu, Biden mengatakan ‘saatnya menempatkan Trump tepat sasaran’. Hari ini, terjadi upaya pembunuhan terhadap Presiden Trump,” tulisnya di X pada Sabtu malam.

Blackburn juga mengkritik Biden karena tidak langsung mengecam percobaan pembunuhan Trump itu. Biden baru mengeluarkan pernyataan lewat dari satu jam setelah kejadian. Menurut Blackburn, sikap Biden itu tidak dapat diterima.

Anggota Kongres AS, Lauren Boebert, seorang politikus Partai Republik dari Colorado, mengatakan kepada 9News pada Sabtu malam bahwa Trump menjadi sasaran penembakan setelah Biden menyerukan agar capres pesaingnya itu menjadi “sasaran”. Ketika ditanya apakah menurutnya Biden bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan tersebut, Boebert mengiyakan. 

“Saya yakin Joe Biden bertanggung jawab atas penembakan hari ini,” ujarnya.

Anggota Partai Republik lainnya menyinggung upaya Partai Demokrat baru-baru ini untuk mengakhiri perlindungan Dinas Rahasia AS terhadap Trump. Permintaan itu muncul setelah Trump menjadi presiden pertama AS yang dihukum karena tuduhan kejahatan dalam kasus pemlasuan catatan bisnis terkait pembayaran uang tutup mulut kepada seorang aktris film dewasa.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut