Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jimly Asshiddiqie Ungkap Marak Kasus Ijazah Palsu: Dipakai untuk Alat Persaingan Politik
Advertisement . Scroll to see content

Partai Sayap Kanan Anti-Islam Menang Putaran Pertama Pemilu Prancis

Senin, 01 Juli 2024 - 07:15:00 WIB
Partai Sayap Kanan Anti-Islam Menang Putaran Pertama Pemilu Prancis
Para pendukung partai sayap kanan garis keras Prancis, National Rally, merayakan kemenangan mereka di putaran pertama Pemilu Prancis 2024, Minggu (30/6/2034). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id - Partai sayap kanan radikal National Rally memimpin putaran pertama Pemilihan Umum (Pemilu) Prancis, Minggu (30/6/2024). Partai pembenci Islam itu pun menilai hasil tersebut sebagai cerminan bahwa rakyat Prancis menginginkan perubahan.

Hasil exit poll menunjukkan, National Rally unggul dalam putaran pertama pemilu dengan perolehan 34,2 persen suara, diikuti oleh aliansi sayap kiri Front Populer Baru dengan 29,1 persen. Sementara koalisi sentris pimpinan Presiden Emmanuel Macron meraup 21,5 persen.

"Dengan memberikan kemenangan kepada National Rally dan sekutunya dengan selisih yang besar pada putaran pertama dan memungkinkan mayoritas untuk melanjutkan ke putaran kedua, rakyat Prancis menunjukkan keinginan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk melakukan perubahan, dan saya berterima kasih kepada mereka," kata Pemimpin National Rally, Jordan Bardella, Minggu.

Dia pun meminta warga Prancis untuk memberikan suara pada putaran kedua pemilu pada 7 Juli. Bardella mengatakan, pemungutan suara ini menentukan sepanjang sejarah Prancis. 

"Kubu presiden, yang dikalahkan hari ini, tidak lagi mampu untuk menang," ucapnya sesumbar.

Bardella juga mengungkapkan niatnya untuk menjadi perdana menteri negara tersebut. Jika berhasil meraih jabatan tersebut, dia berjanji menjadi perdana menteri seluruh rakyat Prancis, mendengarkan keluhan warga, dan menghormati oposisi. Dia juga berjanji terbuka untuk berdialog dan memperjuangkan persatuan bangsa Prancis, serta melindungi daya beli, memulihkan ketertiban dan keamanan di seluruh negeri, dan mengendalikan arus imigrasi.

Kementerian Dalam Negeri Prancis mencatat rekor jumlah pemilih yang tinggi di negara itu, yaitu mencapai 59,39 persen satu jam sebelum penutupan TPS.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut