Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dokter yang Viral karena Pukuli Pasien di Tempat Tidur RS Diskorsing
Advertisement . Scroll to see content

Pasien Covid-19 Meninggal di India Melonjak, Krematorium Kewalahan Bakar Mayat

Sabtu, 06 Juni 2020 - 15:15:00 WIB
Pasien Covid-19 Meninggal di India Melonjak, Krematorium Kewalahan Bakar Mayat
Proses kremasi jenazah pasien Covid-19 di Krematorium Nigambodh Ghat, New Delhi, India, Rabu (3/6/2020). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id – Sejumlah onggokan kayu bakar telah dirancang untuk membakar jenazah para korban virus corona (Covid-19) di New Delhi. Pemandangan tersebut dijumpai tatkala tungku-tungku krematorium yang ada di ibu kota India itu berjuang keras mengimbangi peningkatan jumlah pasien corona yang meninggal dunia.

Seperti yang terlihat di Nigambodh Ghat misalnya, asap dari kobaran api terbuka begitu menyengat mata para pelayat dan pekerja yang menunggu di krematorium terbesar dan tertua di New Delhi itu. Meningkatnya jumlah jenazah yang tiba dari rumah sakit telah memaksa fasilitas pembakaran mayat itu untuk memperpanjang jam buka. Proses kremasi yang terus-menerus dimulai pukul 8.00 pagi dan berlanjut hingga larut malam.

India adalah salah satu negara yang paling terpukul akibat wabah virus corona dengan total sekitar 240.000 kasus infeksi dan lebih dari 6.700 pasien meninggal dunia. Menurut angka resmi, sekitar 650 pengidap Covid-19 meninggal di New Delhi. Akan tetapi, media-media dan para petugas pemakaman menyebut ada ratusan orang lagi yang meninggal di kota itu.

Komite yang menjalankan Krematorium Nigambodh Ghat mengatakan, fasilitas mereka telah menangani pembakaran lebih dari 500 jenazah pasien virus corona dalam dua bulan terakhir.

Tiga krematorium lainnya dan setidaknya dua tempat pemakaman di kota itu juga menangani para pasien corona yang meninggal di Delhi. Pihak berwenang di kota itu telah memerintahkan agar jenazah korban Covid-19 dibakar di tungku-tungku modern milik krematorium sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi.

Akan tetapi, faktanya hanya tiga dari enam tungku di Nigambodh Ghat yang berfungsi. Karena itu, selama sepekan terakhir, tumpukan kayu bakar yang yang disusun secara tradisional dan digunakan dalam ritual pembakaran mayat dalam Agama Hindu selama ribuan tahun, telah diizinkan pemerintah untuk membantu proses kremasi jenazah yang tak tertampung di krematorium.

Suman Kumar Gupta dari Komite Manajemen Krematorium Nigambodh Ghat menuturkan, keluarga dari jenazah yang akan dikremasi harus mengantre untuk melewati terowongan sanitasi di pintu masuk krematorium. Mereka kemudian mesti menunggu berjam-jam untuk upacara kremasi, membuat mereka berada dalam risiko bahaya terinfeksi virus corona.

“Mereka (keluarga jenazah) ingin proses yang lebih cepat. Tetapi kami hanya memiliki tiga tungku yang berfungsi,” kata Gupta kepada AFP, Sabtu (6/6/2020).

“Kami dulu hanya mendapatkan empat atau lima mayat untuk dibakar dalam sehari. Kami bahkan harus meyakinkan orang-orang untuk menggunakan (krematorium daripada kayu bakar). Sekarang segalanya berbeda,” kata Gupta.

Tekanan semakin terasa di kalangan pegawai krematorium tatkala beberapa ambulans datang berduyun-duyun membawa empat atau lima jenazah sekaligus dari rumah sakit yang kapasitas kamar mayatnya dilaporkan dipenuhi korban virus corona.

Seorang pengemudi ambulans mengatakan kepada AFP bahwa ada kalanya dia terpaksa meninggalkan kendaraannya dengan mayat-mayat di dalam ambulans yang diparkir semalam di Nigambodh Ghat. Ini terjadi setelah fasilitas pembakaran tersebut gagal mengkremasi mayat-mayat itu, sedangkan mereka tidak dapat dikembalikan lagi ke rumah sakit.

Dibutuhkan sekitar dua jam untuk membakar mayat di dalam tungku dan bahkan lebih lama di atas tumpukan kayu bakar.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut