Hamas menganggap Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas dampak eskalasi seraya mendesak para mediator dan negara-negara penjamin gencatan senjata untuk memaksa Netanyahu dan pemerintahannya menghentikan pelanggaran yang terus menerus hingga mematuhi perjanjian tersebut.
Hamas sebelumnya menyatakan tidak memiliki hubungan dan kehilangan komunikasi dengan para pejuang yang terjebak di Rafah. Kelompok perlawanan yang berkuasa di Gaza itu menegaskan kepatuhan penuh terhadap perjanjian gencatan senjata, yang berlaku mulai 10 Oktober.
Serangan Israel ke Gaza sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 70.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan itu telah melukai hampir 171.000 lainnya.
Sementara warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel selama gencatan senjata yang berlaku pada 10 Oktober 2025 mencapai 360 orang.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku