Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Pasukan Myanmar Serang Gereja Tewaskan 4 Orang, Uskup Agung: Mereka Warga Sipil Tak Berdosa

Rabu, 26 Mei 2021 - 14:13:00 WIB
Pasukan Myanmar Serang Gereja Tewaskan 4 Orang, Uskup Agung: Mereka Warga Sipil Tak Berdosa
Gereja Katolik di Kayah, Myanmar, diserang pasukan junta militer menewaskan empat orang (Foto: Kantarawaddy Times)
Advertisement . Scroll to see content

YANGON, iNews.id - Pasukan Myanmar menyerang gereja Katolik di Distrik Loikaw, Negara Bagian Kayah, saat terjadi pertempuran dengan kelompok etnis setempat pada Minggu (23/5/2021). 

Akibat serangan itu empat orang tewas dan delapan lainnya luka, di samping menyebabkan kerusakan parah pada bangunan gereja.

Para korban, kebanyakan perempuan dan anak-anak, berlindung di gereja setelah pasukan Myanmar menggempur wilayah di dekat perbatasan dengan Thailand itu dalam pertempuran terbaru untuk menekan kelompok etnis yang menolak tunduk pada pemerintahan kudeta militer.

Myanmar merupakan negara berpenduduk mayoritas Budha namun beberapa wilayah, termasuk Kayah, menjadi kantong penganut Kristen yang besar.

Uskup Agung Yangon Kardinal Charles Maung Bo menyerukan agar serangan terhadap tempat-tempat ibadah dihentikan.

"Dengan kesedihan dan rasa sakit luar biasa, kami mengalami penderitaan atas serangan terhadap warga sipil tidak bedosa yang mencari perlindungan di Gereja Hati Kudus, Kayanthayar," kata Bo, di Twitter, seperti dilaporkan kembali Reuters, Rabu (26/5/2021).

"Tindak kekerasan, termasuk penembakan yang terus menerus menggunakan senjata berat terhadap warga yang ketakutan, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah menimbulkan korban," ujarnya, melanjutkan.

Bo melanjutkan, gereja, rumah sakit, dan sekolah seharusnya dilindungi selama konflik sebagaimana amanat konvensi internasional.

Serangan itu memaksa warga menyelamatkan diri ke hutan, lebih dari 20.000 orang di antaranya dalam kondisi sangat membutuhkan makanan, obat-obatan, dan fasilitas kebersihan.

Jumlah warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka diperkirakan terus meningkat menjadi antara 30.000 hingga 50.000 dan orang hingga Rabu, sebagian berlindung di gereja.

"Orang tua dan anak-anak ada di gereja. Semua gereja memasang bendera putih agar tidak menjadi sasaran penembakan," kata seorang warga berusia 20 tahun yang tak menyebutkan identitasnya.

Dia mengatakan, situasi masih mencekam karena pasukan Myanmar terus menembaki milisi lokal dengan senjata berat.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut