Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dulu Kepalanya Dihargai Rp166 Miliar, Presiden Suriah Al Sharaa Akan Disambut Trump di Gedung Putih
Advertisement . Scroll to see content

Pasukan Turki Memulai Serangan Darat di Suriah

Senin, 22 Januari 2018 - 08:30:00 WIB
Pasukan Turki Memulai Serangan Darat di Suriah
Pasukan militer Turki memulai serangan darat ke Afrin, Suriah utara (Foto: Al Jazeera)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Pasukan militer Turki memulai serangan darat terhadap wilayah warga Kurdi di Afrin, Suriah utara pada Minggu 21 Januari. Mereka melintasi perbatasan Suriah ke Afrin dan menyerang wilayah tersebut.

Dilansir New York Times, Senin (22/1/2018), jet tempur Turki kembali berada di langit wilayah Afrin pada Minggu pagi dan mengebom target milisi Kurdi di wilayah perbatasan. Sebanyak 10 orang tewas dalam serangan bom tersebut dan tiga orang diketahui tewas di perbatasan Turki.

Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, mengonfirmasi kepada media setempat bahwa pasukan negaranya telah melintasi perbatasan ke Suriah pada Minggu pagi.

Yildirim mengatakan pasukan militer Turki bermaksud menciptakan zona keamanan sekitar 29 kilometer di wilayah Suriah. Wilayah ini mencakup pusat kota, termasuk Kota Afrin yang menjadi tempat bermukim mayoritas Kurdi dan Kota Manbij yang jauh lebih besar, serta puluhan desa terpencil.

Menjelang malam, pasukan Turki telah maju beberapa kilometer ke Suriah. Pejuang Suriah yang bersekutu dengan pasukan Turki mengklaim telah menguasai Shankal, sebuah desa di ujung barat laut distrik di Afrin, namun pejuang Kurdi menolak klaim tersebut.

Korban dilaporkan dari kedua belah pihak, namun jumlahnya belum diketahui hingga saat ini.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berjanji untuk menghapus sarang teroris di daerah Kurdi, dan dia berharap operasi ini berlangsung cepat.

"Mudah-mudahan, kami akan menyelesaikan operasi ini dalam waktu yang sangat singkat," kata Erdogan, dalam pidatonya di acara partai di Kota Bursa.

"Masalah sebenarnya di sini adalah mengantarkan Afrin ke pemilik sebenarnya," kata Erdogan.

"Kita memiliki 3,5 juta orang Suriah di tanah kita dan Turki ingin mengirim saudara-saudara Suriah kita kembali ke tanah mereka sesegera mungkin," ujarnya.

Komentar Erdogan muncul di tengah kecemasan internasional mengenai intervensi Turki. Tentara Suriah yang bebas telah bergabung untuk berperang melawan tentara Turki.

Menurut laporan Associated Press, pada saat yang sama ratusan warga Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah, berkumpul di kota-kota di timur dan selatan Afrin.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson berbicara melalui telepon dengan rekan-rekannya dari Turki dan Rusia pada Sabtu lalu untuk mengungkapkan keprihatinan mengenai situasi tersebut. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri, Heather Nauert, dalam sebuah pernyataan.

"Kami mendesak Turki untuk menahan diri dan memastikan bahwa operasi militernya tetap terbatas dalam lingkup dan durasi yang tepat dan teliti untuk menghindari korban warga sipil," demikian pernyataan tersebut.

Pejabat Turki telah berulang kali mengkritik AS atas dukungannya dalam mempersenjatai Unit Perlindungan Kurdi yang dikenal sebagai YPG. YPG menjadi ujung tombak perjuangan melawan ISIS di Suriah.

Namun pihaknya memastikan pada Minggu mereka tidak ingin menghadapi tentara Amerika di Suriah.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut