Namun kualitas udara meningkat lebih baik di Malaysia dan Singapura Selasa, dan langit lebih cerah.
Kebakaran hutan 'merajalela' di seluruh dunia, dari Amazon hingga Australia, dan para ilmuwan semakin khawatir tentang dampaknya terhadap pemanasan global.
Layanan Pemantau Atmosfer Copernicus, bagian dari program pengamatan Uni Eropa, menyebut kebakaran tahun ini di Indonesia melepaskan karbon dioksida ke atmosfer hampir sama banyaknya seperti kebakaran 2015, yang terburuk selama dua dekade.
Dari awal Agustus hingga 18 September, api mengeluarkan sekitar 360 megaton gas rumah kaca, dibandingkan dengan 400 megaton selama periode yang sama empat tahun lalu. Satu megaton setara dengan satu juta ton.
Pada puncak krisis 2015, kebakaran memancarkan lebih banyak gas rumah kaca ke atmosfer setiap hari daripada seluruh aktivitas ekonomi di Amerika Serikat (AS).
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku