Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kronologi Pria Dililit Kawat hingga Tewas di Bogor, Dipicu Tolak Pinjamkan Uang
Advertisement . Scroll to see content

Pejabat Arab Saudi Bantah Ancam Pakar HAM PBB terkait Kasus Jamal Khashoggi

Kamis, 25 Maret 2021 - 17:32:00 WIB
Pejabat Arab Saudi Bantah Ancam Pakar HAM PBB terkait Kasus Jamal Khashoggi
Awwad Al Awwad (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

DUBAI, iNews.id - Seorang pejabat senior Arab Saudi membantah laporan dirinya mengancam pakar hak asasi manusia (HAM) PBB yang memimpin penyelidikan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Pakar HAM PBB Agnes Callamard mengatakan, seorang pejabat Saudi dalam pertemuan di Jenewa, Swiss, pada Januari 2020 mengancam akan 'membereskannya'.

Menurut Callamard, pernyataan itu ditafsirkan oleh para pejabat PBB sebagai ancaman kematian.

Tuduhan Callamard itu pertama kali diangkat surat kabar Inggris, The Guardian, pada Selasa lalu. Keesokan harinya juru bicara PBB Rupert Colville mengonfirmasi kebenaran laporan Guardian.

"Ancaman kematian. Begitulah cara memahami. Orang-orang yang hadir menjelaskan kepada delegasi Saudi bahwa ini sama sekali tidak pantas," kata Callamard kepada Guardian.

Callamard maupun PBB tak menyebut siapa pejabat Saudi yang membuat ancaman tersebut. Namun, kepala komisi HAM Arab Saudi Awwad Alawwad menyebut dirinya yang mengatakan hal itu, namun dia menyangkal pernyataan itu bermaksud ancaman.

"Saya baru sadar, Agnes Callamard dan beberapa pejabat PBB yakin bahwa saya menyampaikan ancaman terselubung terhadapnya, lebih dari setahun lalu," kata Alawwad, dikutip dari Reuters, Kamis (25/3/2021).

"Meski tidak ingat percakapan persisnya, saya tidak akan pernah ingin mengancam seseorang yang ditunjuk oleh PBB atau orang lain," ujarnya, menambahkan

Awwad mengungkapkan rasa kecewanya karena apa pun yang di katakan bisa ditafsirkan sebagai ancaman.

Callamard memimpin penyelidikan PBB atas pembunuhan Khashoggi yang terjadi di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018. Pada 2019, dia merilis laporan yang menyimpulkan ada bukti kuat Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman serta pejabat senior Saudi bertanggung jawab.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut