Peluang Mahathir Dipilih Jadi PM Malaysia Lagi Tipis Setelah Parpol Berubah Sikap
Usulan untuk digelarnya pemilu ulang sudah disampaikan kepada Sultan Abdullah pada Selasa (25/2/2020).
Pada malam harinya, giliran koalisi Pakatan Harapan menarik dukungan untuk Mahathir. Tiga partai dalam koalisi Pakatan yang masih bertahan, yakni Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Aksi Demokratik (DPA), dan Partai Amanah Negara, menyatakan dukungan mereka kepada Anwar Ibrahim untuk menjadi PM Malaysia kedelapan.
Sebelum Mahathir mundur, Anwar memang dijanjikan akan menduduki posisi PM, sebagaimana kesepakatan di internal Pakatan Harapan sebelum pemilu Mei 2018. Namun setelah pengunduran diri Mahathir semua menjadi berubah karena posisi PM selanjutnya tetap harus ditentukan berdasarkan suara mayoritas parlemen melalui persetujuan Raja.
Masalahnya, berdasarkan situasi saat ini tak ada kelompok mayoritas di parlemen setelah Pakatan Harapan pecah kongsi. Seorang PM kemungkinan bisa dipilih oleh Raja jika mendapat setidaknya 122 dukungan di parlemen dan tak ada kelompok partai yang mencapai jumlah tersebut.
Meski demikian, Anwar dalam posisi unggul karena dukungan dari tiga partai tersebut akan memberikan 92 suara di parlemen. Suara PKR sudah berkurang setelah 11 anggotanya keluar untuk membentuk aliansi baru.