HONG KONG, iNews.id – Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengaku telah mengembalikan beasiswa kehormatannya ke sebuah perguruan tinggi di bawah naungan Universitas Cambridge di Inggris. Keputusan itu dia ambil menyusul protes dunia Barat terhadap kebijakan represif dan antidemokrasi yang diterapkan Beijing di Hong Kong.
Carrie Lam mengatakan, dia memutuskan hubungan dengan Wolfson College Universitas Cambridge, setelah kampus itu mulai menyelidiki kondisi kebebasan akademik di Hong Kong.
Langgar Gencatan Senjata, Israel Mengebom Gaza Tewaskan 28 Orang
“Saya sangat kecewa dengan perguruan tinggi itu, lantaran mencoreng seseorang hanya berdasarkan desas-desus, bukan fakta,” tulis pemimpin Hong Kong itu di laman Facebook miliknya tadi malam, seperti dikutip AFP, Minggu (16/8/2020).
“Oleh karena itu, saya hampir tidak dapat meyakinkan diri saya sendiri untuk mempertahankan hubungan apa pun dengan Wolfson College,” ungkapnya.
AS Hapus Hak Istimewa, Barang Ekspor Hong Kong Wajib Berlabel Made in China
Wolfson College belum lama ini memang menyatakan keprihatinan atas komitmen Lam terhadap perlindungan HAM dan kebebasan berekspresi di Hong Kong. Badan pengatur kampus itu pun sempat berencana untuk mengevaluasi status beasiswa Lam bulan depan. Akan tetapi, rencana itu sekarang batal dengan sendirinya setelah Lam mengembalikan beasiswa tersebut ke Wolfson College.
Lam adalah politikus yang ditunjuk oleh kelompok pro-Beijing untuk memimpin Hong Kong sejak 2017. Namanya kini masuk dalam daftar pejabat China dan Hong Kong yang diberi sanksi oleh Amerika Serikat. Sanksi tersebut dijatuhkan AS setelah Beijing memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong pada akhir Juni lalu.
Menlu: China Hendak Mengubah Taiwan Jadi Hong Kong Berikutnya
Sejak pemberlakuan UU itu, banyak aktivis prodemokrasi Hong Kong yang ditangkapi dengan dalih mengancam keamanan negara.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku