TEHERAN, iNews.id - Iran menyatakan kematian pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi bukan akhir dari perjuangan melawan kelompok itu atau ideologinya. Abu Bakar Al Baghdadi tewas dalam serangan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di Suriah.
"Kematian Baghdadi bukan akhir dari memerangi Deash (ISIS), tetapi hanya akhir dari sebuah bab," kata juru bicara pemerintah, Ali Rabiei, seperti dilaporkan AFP, Senin (28/10/2019).
Genosida, Turki Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Netanyahu dan 36 Pejabat Israel
"(ISIS) masih tumbuh dan ini terbukti. Mereka tumbuh melalui kebijakan Amerika dan petrodolar regional (keuntungan dari ekspor minyak bumi), dan terbukti dalam ideologi takfiri (ekstrimis Muslim Sunni). Ketiga sumber ini harus dipadamkan," ujar dia.
Presiden Donald Trump mengumumkan kematian Baghdadi pada Minggu (27/11/2019) dalam serangan tengah malam yang dilakukan pasukan khusus AS, di desa Barisha di Provinsi Idlib, barat laut Suriah.
Trump Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi Tewas akibat Ledakan
Dia mengatakan, pasukan AS membunuh sejumlah besar militan IS saat penyerbuan itu, yang puncaknya terjadi di ujung sebuah terowongan, di mana Baghdadi meledakkan diri dengan rompi bom.
Serangan itu -yang berlansung sekitar empat jam- dilakukan dengan bantuan dari Rusia, Suriah, Turki, dan Irak, menurut Trump.
Pemimpin ISIS Al Baghdadi Diduga Tewas akibat Serangan AS, Begini Cerita Saksi Mata
Pada 2014, Iran mengirim komandan Pasukan Quds elit Korps Pengawal Revolusi Islam, Mayor Jenderal Qasem Soleimani dan "penasihat militer" ke Irak untuk membantu perang melawan ISIS.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku