Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Warga Swedia Dideportasi dari Indonesia, Ternyata Buronan Kejahatan Berat
Advertisement . Scroll to see content

Pemimpin Kelompok Anti-Islam Janji Bakar Lebih Banyak Alquran setelah Dilarang Masuk Swedia

Selasa, 13 Oktober 2020 - 07:57:00 WIB
Pemimpin Kelompok Anti-Islam Janji Bakar Lebih Banyak Alquran setelah Dilarang Masuk Swedia
Pemimpin kelompok anti-Islam, Rasmus Paludan. (foto: Aljazeera)
Advertisement . Scroll to see content

COPENHAGEN, iNews.id - Pemimpim kelompok sayap kanan anti-Islam, Rasmus Paludan, berjanji akan membakar lebih banyak Alquran setelah dilarang masuk ke Swedia. Paludan juga menuntut ganti rugi uang.

Paludan dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun setelah didakwa pengadilan Denmark atas kejahatan kembencian. Ketua Partai Etno-Nasionalis Hard Line itu ditangkap karena kasus pembakaran Alquran.

Namun putusan itu dapat dinilai tidak sah bila mengacu status kewarganegaraan Paludan. Bea Cukai Swedia memastikan Paludan adalah warga Swedia dari salah satu orang tuanya. Kewarganegaraan Paludan tidak berdasarkan permohonannya.

"Saya harap kami dapat melakukan aktivitas di Swedia tahun ini," kata Paludan dikutip dari media Rusia, Sputnik, Selasa (13/10/2020).

"Tidak sulit menjadi warga negara Swedia karena pada faktanya saya belum melakukan apa pun, saya menjadi warga negara Swedia ketika orang tua saya menikah pada 1989," lanjutnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut