Pemimpin Kelompok Anti-Islam Janji Bakar Lebih Banyak Alquran setelah Dilarang Masuk Swedia
COPENHAGEN, iNews.id - Pemimpim kelompok sayap kanan anti-Islam, Rasmus Paludan, berjanji akan membakar lebih banyak Alquran setelah dilarang masuk ke Swedia. Paludan juga menuntut ganti rugi uang.
Paludan dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun setelah didakwa pengadilan Denmark atas kejahatan kembencian. Ketua Partai Etno-Nasionalis Hard Line itu ditangkap karena kasus pembakaran Alquran.
Namun putusan itu dapat dinilai tidak sah bila mengacu status kewarganegaraan Paludan. Bea Cukai Swedia memastikan Paludan adalah warga Swedia dari salah satu orang tuanya. Kewarganegaraan Paludan tidak berdasarkan permohonannya.
"Saya harap kami dapat melakukan aktivitas di Swedia tahun ini," kata Paludan dikutip dari media Rusia, Sputnik, Selasa (13/10/2020).
"Tidak sulit menjadi warga negara Swedia karena pada faktanya saya belum melakukan apa pun, saya menjadi warga negara Swedia ketika orang tua saya menikah pada 1989," lanjutnya.