Pemukim Israel Serang Gereja di Tepi Barat, Bukti Zionis Bukan Hanya Incar Umat Islam
TEPI BARAT, iNews.id – Kekejaman pemukim ilegal Israel kembali jadi sorotan dunia setelah serangan brutal terhadap sebuah gereja Kristen kuno di Kota Taybeh, Tepi Barat. Serangan tersebut memperkuat bukti bahwa proyek Zionis tidak hanya menyasar umat Islam, tetapi juga menargetkan komunitas Kristen Palestina yang selama ini hidup damai di tanah leluhurnya.
Gereja St George di Taybeh, yang dibangun pada abad ke-5 dan dipugar pada abad ke-9, mengalami kerusakan serius akibat serangan pemukim Yahudi ilegal. Dinding luarnya dibakar berkali-kali dalam beberapa pekan terakhir, sementara ladang pertanian di sekitarnya dirusak.
Seorang pemukim bersenjata lengkap terlihat kerap menggembalakan ternak di atas lahan warga, merusak tanaman dan membakar pohon zaitun, salah satu simbol kehidupan Palestina.
Serangan ini menjadi perhatian dunia setelah lebih dari 20 perwakilan negara, termasuk diplomat dari Uni Eropa, Inggris, Rusia, China, Jepang, Yordania, Australia, dan Kanada, bersama para patriark dan pemimpin gereja internasional, mengunjungi Taybeh, Senin (14/7/2025). Mereka mengaku terkejut melihat dampak perusakan terhadap gereja dan menyebutnya sebagai serangan terang-terangan terhadap tempat suci umat beragama.
Bukan Lagi Sekadar Konflik Antaragama
Bashar Fawadleh, pastor paroki Gereja Katolik Kristus Penebus di Taybeh menegaskan penyerangan ini menunjukkan target sesungguhnya dari proyek pendudukan Israel: seluruh kehidupan rakyat Palestina.
“Penjajah Israel tidak membedakan antara Muslim dan Kristen. Mereka menargetkan semua komponen kehidupan Palestina,” ujar Fawadleh, kepada Anadolu.
Pernyataan serupa disampaikan aktivis lokal Qassam Muaddi yang menyoroti meningkatnya kekerasan pemukim Yahudi terhadap warga Taybeh, Kafr Malik, dan Al Mughayyir.
Dia mencatat bahwa pemukim ilegal telah menggusur keluarga-keluarga Badui secara paksa dan mendirikan pos terdepan di atas tanah rampasan.
“Ini adalah eskalasi berbahaya,” tuturnya.
Selama ini, serangan terhadap tempat-tempat suci Islam seperti Masjid Al Aqsa telah menjadi simbol perlawanan terhadap pendudukan Israel. Namun, kasus Taybeh menunjukkan bahwa Zionisme tidak semata-mata konflik agama, tetapi sebuah proyek politik yang berusaha menghapus identitas Palestina secara keseluruhan, termasuk warisan Kristen yang telah berakar sejak zaman Bizantium.
Serangan terhadap Gereja St George menambah daftar panjang kejahatan pemukim Yahudi terhadap situs suci non-Yahudi. Dalam banyak kasus, pasukan keamanan Israel gagal mencegah atau menindak pelaku. Sebaliknya, mereka sering kali justru memberi perlindungan atau membiarkan kekerasan terjadi.
Editor: Anton Suhartono