Penambahan Kasus Covid-19 3.000 Orang per Hari, Israel Berlakukan Jam Malam
TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan jam malam malam di 40 kota terkait lonjakan kasus virus corona. Jam malam ini merupakan pengganti dari lockdown total yang batal diterapkan setelah dikiritik pemuka Yahudi.
Jam malam diumumkan pada Minggu (6/9/2020) setelah berkonsultasi dengan para pembuat keputusan selama beberapa jam.
Pemerintah Israel dipaksa mengambil tindakan terbaru setelah gagal mengendalikan wabah yang telah merenggut lebih dari 1.000 nyawa serta berlanjutnya lonjakan kasus infeksi.
Jam malam berlaku mulai Senin (7/9/2020) pukul 19.00 hingga pulkul 05.00 waktu setempat. Belum diketahui sampai kapan jam malam diberlakukan.
Selama pemberlakukan aturan ini, warga diperbolehkan keluar namun tak boleh lebih dari 500 meter dari rumah. Kegiatan bisnis yang tidak penting harus tutup.
Pengumuman ini disampaikan kurang dari 2 pekan menjelang Tahun Baru Yahudi. Lonjakan kasus Covid-19 terbaru menimbulkan kekhawatiran negara tersebut memberlakukan kembali lockdown total nasional selama liburan tahun baru.
Di bawah tekanan publik yang berat, Netanyahu pada Juli menunjuk direktur sebuah rumah sakit yang juga mantan direktur Kementerian Kesehatan, Ronni Gamzu, sebagai manajer penanganan virus corona nasional.
Gamzu mendorong penutupan total area-area yang menjadi pusat wabah terburuk. Kota-kota berstatus zona merah terkonsentrasi di komunitas Arab dan Yahudi ultra-Ortodoks.
Namun para pemimpin ultra-Ortodoks dengan keras menolak seruan lockdown dan mengancam tidak akan mematuhinya. Partai ortodoks merupakan mitra utama di koalisi pemerintahan Netanyahu.
Selanjutnya Netanyahu mengatakan lockdown total tak akan diberlakukan. Sebagai gantinya area zona merah hanya akan diberlakukan jam malam, menutup sekolah, dan pembatasan pertemuan publik.
"Saya tahu langkah-langkah ini tidak mudah, tapi dalam situasi saat ini tidak ada yang bisa lolos. Kami akan terus mengambil langkah-langkah bertanggung jawab yang diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat, nyawa, dan perekonomian," ujar Netanyahu, dikutip dari Associated Press.
Sejauh ini Israel mengonfirmasi hampir 130.000 kasus virus corona, sebanyak 26.000 di antaranya masih aktif. Belakangan ini lonjakan kasus Covid-19 di Israel mencapai 3.000 per hari.
Editor: Anton Suhartono