Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

Penasihat Keamanan AS Robert O'Brien Sebut China Ancaman Terbesar di Abad ke-21

Kamis, 22 Oktober 2020 - 07:13:00 WIB
Penasihat Keamanan AS Robert O'Brien Sebut China Ancaman Terbesar di Abad ke-21
Robert O'Brien menyebut China sebagai ancaman terbesar di abad ke-21 (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Robert O'Brien menyebut China sebagai ancaman terbesar pada abad ini. Dia mengaitkannya dengan pandemi Covid-19 dan perdagangan dunia.

Menurut O'Brien saat berbicara kepada pejabat militer dan intelijen Inggris di atas kapal induk HMS Queen Elizabeth, Rabu, China ingin mencuri hasil penelitian vaksin Covid-19 yang dilakukan negara Barat sebagai salah satu bukti untuk memonopoli industri penting di abad ke-21.

"Partai Komunis China sedang berupaya mendominasi semua domain dan sektor, (dan) berencana memonopoli setiap industri penting hingga abad ke-21," kata O'Brien, dikutip dari Reuters, Kamis (22/10/2020).

Baru-baru ini, lanjut dia, China menggunakan spionase dunia maya untuk menargetkan perusahaan yang mengembangkan vaksin dan perawatan Covid-19 di Inggris dan AS. Di saat yang sama China menggembar-gemborkan perlunya kerja sama internasional.

Soal perdagangan, O'Brien melanjutkan, negara Barat selama puluhan tahun telah memberikan konsesi kepada China, termasuk keanggotaan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Alasannya, Barat yakin China akan terbuka secara ekonomi dan politik sambil mengurangi hambatan terhadap perusahaan asing.

"Sayangnya, itu hanya janji yang sampai hari ini tidak ditepati. Sebaliknya, para pemimpin Partai Komunis menggandakan pendekatan totaliter dan merkantilisme, ekonomi yang didominasi negara," ujarnya.

Merkantilisme merupakan praktik dan teori ekonomi suatu negara dengan tujuan meningkatkan kekuasaan negara dengan mengorbankan para pesaingannya.

Perekonomian China pada 1979 lebih kecil dari Italia, namun setelah membuka diri bagi investasi asing dan memperkenalkan reformasi pasar, China menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Bahkan sekarang menjadi pemimpin global dalam berbagai teknologi abad ke-21, seperti kecerdasan buatan, pengobatan regeneratif, dan polimer konduktif.

Soal Covid-19, lanjut O'Brien, China menghapus semua keraguan tentang motivasi buruknya.

Dia menuduh China mengooptasi organisasi internasional serta memaksa mereka memasang peralatan telekomunikasi di banyak fasilitas. Dia juga menyebut Partai Komunis memblokir perusahaan asing sambil mensubsidi perusahaan sendiri.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut