Pendonor Sperma di China Harus Setia kepada Partai Komunis
BEIJING, iNews.id – Bank sperma di Beijing, China, menerapkan aturan baru bagi para pendonor. Mereka yang akan menyumbang sperma harus setia kepada Partai Komunis.
Persyaratan ini diluncurkan pada Rabu lalu oleh Rumah Sakit Universitas Peking selaku pihak yang mengelola bank sperma.
Pernyataan resmi rumah sakit yang disampaikan melalui aplikasi layanan pesan singkat, WeChat, menyebutkan, selain bebas dari penyakit keturunan atau infeksi, pendonor harus memiliki kualitas ideologi dan integritas yang baik.
Disebutkan, para pendonor, yakni pria berusia antara 20 dan 45 tahun, harus mencintai ibu pertiwi, mendukung kepemimpinan Partai Komunis, setia kepada tujuan partai, menjadi warga negara yang taat hukum, serta terbebas dari masalah politik," demikian bunyi pernyataan rumah sakit, yang pada Jumat malam dihapus.
Tidak ada penjelasan apa tolak ukur kesetiaan kepada partai dan bagaimana rumah sakit memverifikasinya. Saat dikonfirmasi AFP, pihak rumah sakit tidak menjawab.
Setiap donor harus menjalani dua kali pemeriksaan medis untuk menjamin kualitas sperma serta kesehatan fisik. Jika lolos, mereka akan dibayar 5.500 yuan atau sekitar Rp12 juta.
Komisi Kesehatan Nasional menyebut, ada 23 bank sperma di seluruh China, tapi sebagian besar mengalami kendala minimnya pendonor. Bank sperma lain yakni di Shanghai dan Guangzhou tidak mengharuskan pendonornya setia kepada partai.
Pernyataan rumah sakit itu mendapat reaksi dari para pengguna WeChat dan media sosial lain.
Ada warganet yang menyindir, "Mencintai partai berawal dari sperma."
"Mungkin mereka belum pernah belajar biologi. Sifat yang ada (di sperma) tidak dapat diturunkan," kata warganet lain, melalui Weibo.
Editor: Anton Suhartono