Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ketika Trump Bela Presiden Suriah Ahmad Al Sharaa saat Bicara dengan Netanyahu
Advertisement . Scroll to see content

Pengakuan Dokter Lebanon Rawat Korban Bom Pager: Banyak Bola Mata yang Harus Diangkat

Jumat, 20 September 2024 - 10:29:00 WIB
Pengakuan Dokter Lebanon Rawat Korban Bom Pager: Banyak Bola Mata yang Harus Diangkat
Warga Lebanon menyumbangkan darah mereka untuk kebutuhan perawatan pasien korban ledakan massal pager di seluruh penjuru negeri itu, Selasa (17/9/2024). (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

BEIRUT, iNews.id - Seorang dokter Lebanon mengungkapkan kondisi mengerikan saat merawat para korban ledakan massal bom pager di negara itu, baru-baru ini. Dia mengatakan, kasus yang ditanganinya di rumah sakit pascaledakan tersebut menjadi salah satu yang terburuk yang pernah dilihatnya.

"Itu adalah salah satu mimpi buruk paling buruk, bukan hanya bagi saya, tetapi juga bagi semua (petugas medis) di Beirut dan di seluruh Lebanon," kata Dr Elias Warrak kepada Alarabiyah dalam sebuah wawancara, Kamis (19/9/2024).

Operasi Israel yang menyasar alat telekomunikasi di seluruh penjuru Lebanon berlangsung selama dua hari, Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024). Sejumlah pager dan walkie talkie yang digunakan para anggota dan pejuang Hizbullah meledak di tangan, saku celana, dan bagian lain di tubuh mereka. 

Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan sedikitnya 37 orang tewas, dan hampir 3.000 lainnya terluka. Mayoritas korban diyakini adalah anggota atau pejuang Hizbullah, namun ada juga sejumlah kematian dan korban sipil.

Dokter Elias Warrak. (Foto: balamand.edu.lb)
Dokter Elias Warrak. (Foto: balamand.edu.lb)

Warrak, adalah dokter spesialis mata yang bekerja di Rumah Sakit Universitas Mount Lebanon di Ibu Kota Beirut. Dia mengatakan, ada banyak kasus mata pasien korban ledakan yang rusak parah. Dalam sebagian besar kasus tersebut, satu dari dua mata tidak dapat diselamatkan. Warrak dan para dokter lainnya pun terpaksa mengangkat mata sejumlah besar pasien.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan sebanyak (pasien) yang kami bisa," tuturnya.

Pager-pager di Lebanon dikirimi pesan dan bunyi bip yang diduga berasal dari perangkat mata-mata Israel. Beberapa detik kemudian, alat telekomunikasi tersebut meledak di seluruh negeri. Beberapa laporan menunjukkan pager di Suriah dan Irak juga diledakkan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut