Dia mengungkapkan, "(Pelaku) melontarkan kebencian terhadap orang Islam sebelum memukul padahal dia tak mengenal saya atau agama saya."
"Saya tidak ingin serangan ini dialami siapa pun. Kita tak bisa membiarkan perilaku seperti ini menjadi norma dan hanya berdiam diri," kata Rana.
Wanita Berjilbab Paling Berisiko Diserang
Pekan lalu, laporan tentang Islamofobia dari Charles Sturt University (CSU) menyebut bahwa wanita berjilbab paling berisiko mengalami serangan.
Dari 349 insiden selama periode 2016 hingga 2017, hampir tiga perempatnya dilakukan terhadap perempuan. Sebesar 96 persen korban perempuan ini mengenakan jilbab.
Dewan Nasional Imam Australia menyayangkan bahwa perempuan menjadi yang paling banyak menjadi korban dari tindakan Islamophobia itu.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku