Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Perketat Aturan Visa, Pengidap Diabetes hingga Obesitas bakal Ditolak Masuk AS
Advertisement . Scroll to see content

Pengamat Asing Sebut George Soros Mungkin di Balik Demonstrasi Rusuh di Indonesia

Senin, 01 September 2025 - 14:57:00 WIB
Pengamat Asing Sebut George Soros Mungkin di Balik Demonstrasi Rusuh di Indonesia
George Soros disebut berada di balik demonstrasi rusuh di Indonesia (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Pengamat geopolitik yang berbasis di China, Angelo Giuliano, menilai miliarder Amerika Serikat (AS) George Soros mungkin berada di balik kerusuhan yang terjadi di Indonesia.

Giuliano menyoroti maraknya bendera bajak laut One Piece menjelang HUT ke-80 RI. Bendera itu seolah menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Setelah itu demonstrasi meletus di Jakarta dan berbagai kota, dipicu soal kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang dinilai berlebihan.

Menurut Giuliano, apa yang terjadi di Indonesia mirip dengan kondisi di negara lain, mengindikasikan adanya pengaruh eksternal, sebagai pemicu.

Meski kerusuhan mencerminkan keluhan masyarakat akan kondisi ekonomi, penggunaan simbol bajak laut One Piece, menggemakan kesamaan dengan taktik eksternal. One Piece mengibarkan bendera hitam bergambar tengkorak dan topi jerami sebagai bentuk perjuangan melawan tirani.

Dia menyebut National Endowment for Democracy (NED), lembaga yang telah hadir di Indonesia dan mendanai berbagai program sejak 1990-an ikut berperan.

"Kedua, Open Society Foundations milik George Soros, yang aktif sejak 1990-an, dengan lebih dari 8 miliar dolar AS di seluruh dunia dan mendukung kelompok-kelompok seperti TIFA, mungkin juga berkontribusi," ujarnya, dalam wawancara kepada Sputnik, dikutip Senin (1/9/2025).

Keterlibatan lembaga-lembaga tersebut menimbulkan pertanyaan tentang agenda asing terhadap Indonesia.

"Ini terkait dengan fokus Indo-Pasifik baru-baru ini di tengah ketegangan seperti konflik Kamboja-Thailand, yang mengisyaratkan motif geopolitik," kata Giuliano.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut