Pengamat Teroris Sebut Jokowi Superberani Tetap Kunjungi Afghanistan
Ridlwan menjelaskan, sejak Oktober 2017 hingga Januari 2018, Afghanistan terus diguncang aksi terorisme. Serangan dilakukan oleh dua kelompok yaitu ISIS dan Mujahiddin Taliban .
"Serangan Taliban dilakukan di kota Ghazni, Kandahar, Gardez, Paktia, Ghor dan bulan ini Taliban menyerang Kabul, dalam teori keamanan situasinya merah, sangat berbahaya," ujarnya.
Sementara itu berdasarkan cuitan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung di akun @pramonoanung sekitar pukul 10.30 WIB, diketahui presiden sudah berada dalam pesawat untuk terbang ke Kabul. Presiden dan rombongan berangkat dari bandara Dhaka, Bangladesh.
"Presiden @jokowi sdh didalam pesawat dari Dhaka menuju Kabul Afganistan dan merupakan kunjungan setelah Presiden Soekarno pada tahun 1961, kunjungan sbg kawan#Bismillah," kata Pramono.
Kunjungan ini dianggap berisiko. Kabul baru saja diguncang bom ambulans pada Sabtu 27 Januari yang menewaskan lebih dari 100 orang. Sepekan sebelumnya, Kabul juga diteror oleh serangan kelompok bersenjata yang mengincar Hotel Intercontinental.
Serangan yang menargetkan warga asing itu menewaskan setidaknya 25 orang dan versi lain menyebut 40 orang. Di antara korban tewas adalah warga Ukraina dan Amerika Serikat. Juru bicara penasihat kampanye Presiden Donald Trump merupakan salah satu korban tewas.
Berikutnya, serangan di kantor organisasi kemanusiaan Inggris, Save the Children, menewaskan satu orang. Pelaku meledakkan bom mobil lalu menyerang masuk menggunakan roket pelontar granat dan senjata lainnya.
Editor: Anton Suhartono