Penikaman Brutal di Stasiun Kereta Jerman Bukan Terorisme, Pelaku Derita Gangguan Jiwa
HAMBURG, iNews.id - Insiden penikaman brutal yang melukai sedikitnya 17 orang di stasiun kereta Hamburg, Jumat (23/5/2025) malam, mengguncang publik Jerman. Namun berbeda dengan serangan-serangan massal sebelumnya, pihak kepolisian dengan cepat menyatakan tidak ada indikasi motif terorisme atau politik dalam serangan tersebut.
Pelaku, seorang perempuan Jerman berusia 39 tahun, ditangkap tanpa perlawanan. Berdasarkan keterangan awal dari kepolisian Hamburg, tindakan pelaku kemungkinan besar dipicu oleh gangguan kejiwaan, bukan ideologi ekstrem atau agenda politik.
“Kami sejauh ini belum memiliki bukti bahwa perempuan itu memiliki motif politik,” ujar juru bicara kepolisian Hamburg, Florian Abbenseth, seperti dikutip dari AFP.
Tragedi ini membuka kembali perdebatan seputar kesehatan mental sebagai faktor risiko serius dalam keamanan publik. Dalam beberapa tahun terakhir, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya mencatat peningkatan jumlah insiden kekerasan yang dipicu oleh krisis psikologis, bukan oleh ideologi atau jaringan terorganisir.
Pakar kesehatan masyarakat menyebutkan bahwa sistem layanan kejiwaan di Jerman menghadapi tekanan besar, termasuk kekurangan fasilitas rawat inap, antrean terapi yang panjang, dan minimnya intervensi dini bagi orang-orang yang berpotensi berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.