Pentagon Rilis Video Deklasifikasi Drone Serang Kabul Tewaskan 10 Warga Sipil, Begini Gambarannya
Lalu ledakan melanda rumah tersebut dan menewaskan Ahmadi. Beberapa anak serta anggota keluarga lain bergegas keluar.
Penyelidikan oleh Angkatan Udara menyimpulkan, operasi itu tidak melanggar hukum apa pun dan tidak merekomendasikan tindakan disipliner. Meski penyelidikan menemukan rekaman yang menunjukkan kehadiran setidaknya satu anak di dekat lokasi serangan sekitar dua menit sebelum bom diluncurkan, Pentagon mengatakan akan mudah untuk dilewatkan secara real-time.
“Dua tinjauan independen yang saya lakukan, bukti fisik seorang anak terlihat jelas pada titik dua menit. Tapi itu 100 persen tidak jelas; Anda harus mencarinya,” Inspektur Jenderal Angkatan Udara, Sami Said pada November setelah penyelidikan.
Dia pun bersikeras pembantaian itu merupakan 'kesalahan' dan bukan tindakan kelalaian'.
Rekaman itu diperoleh dalam gugatan Undang-Undang Kebebasan Informasi selama berbulan-bulan yang dipimpin oleh Times. Times merupakan pihak pertama yang mengungkap bukti serangan pesawat tak berawak mungkin tidak membunuh teroris ISIS seperti yang diklaim militer pada awalnya.
Pentagon juga berusaha untuk mengaitkan hilangnya nyawa tak berdosa pada 'ledakan sekunder' di dekat rumah Ahmadi. Awalnya, dia dituduh membawa bom di mobilnya, tetapi kemudian dilaporkan, bola api itu kemungkinan disebabkan oleh tangki propana, yang secara efektif mengabaikan anggapan bahwa dia seorang militan.
Editor: Umaya Khusniah