Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kereta Penumpang Tabrak Kereta Barang, 11 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Penyakit Misterius di India Picu Kerusakan Otak dan Saraf, 17 Orang Tewas 230 Dikarantina

Selasa, 28 Januari 2025 - 07:11:00 WIB
Penyakit Misterius di India Picu Kerusakan Otak dan Saraf, 17 Orang Tewas 230 Dikarantina
Ilustrasi wilayah Jammu dan Kashmir, India, dilanda wabah penyakit misterius yang merenggut 17 nyawa dan menyebabkan 230 lebih dikarantina (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

SRINAGAR, iNews.id - India dilanda wabah penyakit misterius yang sejauh ini telah merenggut 17 nyawa. Penyakit misterius itu melanda wilayah Jammu dan Kashmir yang dikuasai India.

Dari total korban meninggal, 13 di antaranya adalah anak-anak. Mereka berasal dari Desa Badhaal wilayah Rajouri, Jammu. Wabah ini diketahui sudah terjadi sejak awal Desember 2024. Para korban meninggal merupakan anggota dari tiga keluarga.

Akibatnya, desa tersebut dinyatakan sebagai zona tertutup sejak awal pekan ini. Sebannyak 230 penduduknya harus dikarantina.

Amarjeet Singh Bhatia, kepala kampus kedokteran Rajouri, menjelaskan seluruh korban mengalami kerusakan pada otak dan sistem saraf.

“Liburan musim dingin juga telah dibatalkan untuk menangani kondisi darurat medis,” kata Bhatia, seperti dilaporkan Press Trust of India (PTI), Selasa (28/1/2025).

Pemerintah federal meluncurkan penyelidikan terkait kejadian ini. Menteri Kesehatan India Jitendra Singh mengatakan, hasil penyelidikan awal menunjukkan kematian tersebut bukan karena infeksi, virus, atau bakteri apa pun, melainkan racun.

“Ada serangkaian racun panjang yang sedang diuji. Saya yakin solusinya akan segera ditemukan. Selain itu, jika ada kejahatan atau aktivitas jahat, juga sedang diselidiki,” kata Singh.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut