Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ketika Trump Bela Presiden Suriah Ahmad Al Sharaa saat Bicara dengan Netanyahu
Advertisement . Scroll to see content

Perang di Suriah, Indonesia Harap Semua Pihak Bisa Menahan Diri

Sabtu, 14 April 2018 - 19:30:00 WIB
Perang di Suriah, Indonesia Harap Semua Pihak Bisa Menahan Diri
Pemerintah Indonesia prihatin dengan konflik bersenjata yang terjadi di Suriah. (Foto: AFP).
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Indonesia pun kembali menekankan pentingnya penyelesaian konflik di Suriah secara komprehensif melalui negosiasi dan cara-cara damai.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memerintahkan pelaksanaan serangan ke Suriah dengan menargetkan pengguna senjata kimia setelah terjadinya serangan gas beracun pekan lalu, yang menewaskan setidaknya 60 orang.

Trump mengatakan operasi gabungan antara Amerika Serikat dengan Prancis dan Inggris sedang bergerak menuju sasaran dan bahwa mereka siap melanjutkan tindakan itu sampai Suriah menghentikan penggunaan senjata kimia.

"Saya baru saja memerintahkan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat untuk melakukan serangan secara tepat terhadap target-target yang berhubungan dengan kemampuan senjata kimia diktator Suriah Bashar al-Assad," kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih. Ketika Trump berbicara, sejumlah ledakan terdengar di Damaskus.

Aplikasi Safe Travel
Sementara itu, Kemlu juga memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan infomasi guna melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Tenaga Kerja Indonesia dengan meluncurkan aplikasi Safe Travel berbasis Android dan iOS. Aplikasi ini berfungsi apabila WNI dan TKI mendapatkan masalah, pemerintah dapat segera memberikan bantuan. Selain itu juga dapat memantau sebaran, lokasi, dan identitas WNI dan TKI di luar negeri.

Pada Januari 2017, versi beta aplikasi ini mulai dipublikasikan sebelum diluncurkan secara penuh pada saat ini. Retno menambahkan aplikasi Safe Travel yang diilhami dari bencana gempa bumi di Nepal pada 2015 tersebut dirancang dengan konsep aman dan menyenangkan, berisikan informasi praktis yang diperlukan WNI dan TKI."Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis," kata dia.

Data Kemlu menunjukkan 2.978.446 WNI berada di luar negeri. Dari jumlah tersebut, mayoritas sebesar 2.825.939 merupakan pekerja migran, sisanya terdiri atas pelajar dan Anak Buah Kapal (ABK). Sementara itu, tercatat 18 juta WNI berpergian ke luar negeri untuk keperluan wisata, termasuk wisata religi (haji dan umrah).

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut