Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Siapkan Operasi Militer ke Meksiko, Gunakan Drone Habisi Geng Narkoba?
Advertisement . Scroll to see content

Perang yang Pernah Gunakan Senjata Nuklir, Akankah Terulang di Konflik Ukraina?

Sabtu, 12 Maret 2022 - 19:35:00 WIB
Perang yang Pernah Gunakan Senjata Nuklir, Akankah Terulang di Konflik Ukraina?
Perang menggunakan senjata nuklir terjadi saat Perang Dunia II saat AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Pemilik Hulu Ledak Nuklir Terbanyak

Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) pada Oktober lalu merilis jumlah hulu ledak nuklir yang dimilikinya. Itu merupakan pengungkapan pertama kali sejak 4 tahun atau setelah mantan Presiden Donald Trump menyembunyikan datanya. Hingga 30 September 2020, militer AS memiliki 3.750 hulu ledak nuklir aktif dan tidak aktif, turun 55 unit dibandingkan pada 2019 dan 72 unit dibandingkan pada 2017. 

Jumlah hulu ledak nuklir AS tersebut merupakan yang terendah sejak mencapai puncaknya saat Perang Dingin dengan Uni Soviet pada 1965, yakni mencapai 31.255 unit. 

Deplu AS mengungkap data itu di tengah upaya pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memulai kembali pembicaraan kendali senjata dengan Rusia setelah terhenti di bawah pemerintahan Donald Trump. 
Trump juga membawa AS keluar dari pakta penting lainnya dengan Rusia yakni New Start Treaty. Kesepakatan ini membatasi jumlah hulu ledak nuklir kedua negara. Berhentinya kesepakatan bisa memicu perlombaan hulu ledak nuklir kedua pihak. 

Joe Biden mengusulkan perpanjangan New Start Treaty hingga 5 tahun mendatang dan disetujui mitranya dari Rusia, Vladimir Putin. Kesepakatan ini membatasi 1.550 jumlah hulu ledak nuklir yang dapat digunakan kedua negara. 

Sebelumnya Trump juga menarik AS keluar dari perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dengan Rusia. Trump ingin kesepakatan dibuat baru melibatkan negara lain yang juga memproduksi rudal seperti China. 

Berdasarkan data Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm pada Januari 2021, jumlah hulu ledak yang dimiliki AS, termasuk yang sudah tak digunakan, 5.550 unit. Sementara itu Rusia memiliki 6.255, China 350, Inggris 225, dan Prancis 290 hulu ledak. India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara secara gabungan memiliki sekitar 460 hulu ledak nuklir.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut