Perbandingan Senjata Pasukan Wagner dan Akhmat, Siapa Lebih Mematikan?
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Perbandingan senjata pasukan elite Chechnya Akhmat dan tentara bayaran Wagner Group dicari banyak orang. Kedua kelompok paramiliter itu menjadi perbincangan bahkan sejak sebelum pecahnya pemberontakan Wagner terhadap pemerintah Rusia.
Sejak itu pasukan elite Akhmat disebut akan menggantikan peran Wagner dalam perang di Ukraina. Ini karena pasukan Akhmat mau meneken kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia soal pengerahan pasukan relawan ke Ukraina, sedangkan Wagner, dipimpin Yevgeny Prigozhin, menolaknya.
 
                                Pasukan Wagner yang dibentuk pada 2014 mulai dikenal saat mendukung gerakan separatis pro-Rusia di wilayah timur Ukraina. Wagner membantu Rusia untuk merebut Semenanjung Krimea. Selain dalam perang di kawasan, Wagner turut berkontribusi dalam perang di Afrika dan Timur Tengah. 
Dengan kekuatan lebih dari 40.000 personel, Wagner berkembang menjadi kelompok militer sangat kuat, termasuk dalam persenjataan. 
Namun hubungan Wagner dengan pemerintah Rusia merenggang, bahkan di ujung tanduk, usai pemberontakan. Presiden Vladimir Putin sejauh ini belum mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Prigozhin. Bukan hanya itu dinas keamanan dalam negeri FSB menghentikan penyelidikan terhadap sang pemberontak.
 
                                        Prigozhin menuduh militer Rusia menyerang dengan rudal yang menewaskan sekitar 30 tentara Wagner. Prigozhin bahkan menyebut militer Rusia adalah kelompok jahat.
Banyak orang penasaran, membandingkan kekuatan antara Wagner dan Akhmat, termasuk persenjataannya.
Melansir laman Departemen Pertahanan AS (Pentagon), Wagner memiliki pesawat kargo Rusia IL-76, kendaraan tempur SA-22, jet tempur, rudal jarak pendek, peluru artileri, tank, dan kendaraan militer lain yang digunakan dalam pertempuran. Wagner juga menggaji tinggi tentaranya dengan bayaran 8.000 euro atau sekitar Rp130 juta untuk berperang.
Padahal, sebelum adanya invasi ke Ukraina, tentara Wagner hanya mendapat bayaran 4.400 euro atau sekitar Rp71 juta.