Perbatasan Rafah Dikuasai Israel, UNRWA Sebut Kebutuhan Hidup Tak Bisa Masuk Gaza
Dia mencontohkan kebutuhan air bersih di Gaza salah satunya bergantung pada fasilitas desalinasi. Namun fasilitas itu tak bisa beroperasi karena tak ada bahan bakar sebagai sumber energi.
"Tidak ada listrik, itu memutus segalanya,” kata Rose.
Ketiadaan listrik berarti juga berdampak terhadap rumah sakit dan fasilitas medis lainnya. Pasien tak akan bisa dilayani dengan memadai, apalagi bagi tindakan operasi.
UNRWA, tegas dia, memiliki sejumlah kekhawatiran, khususnya kekurangan bahan bakar.
Perebutan perbatasan Rafah oleh Israel juga mengindikasikan semakin dekatnya operasi darat pasukan Zionis ke Rafah, kota paling selatan Gaza yang disesaki dengan sekitar 1,5 juta pengungsi. Rafah merupakan perlindungan terakhir bagi warga Gaza setelah kota-kota lain hancur dibombardir militer Zionis.
Militer Israel mengeluarkan pemberitahuan kepada warga di Rafah bagian timur untuk mengungsi ke Al Masawi, daerah pesisir masih di selatan Gaza. Pemberitahuan disampaikan melaui selebaran yang disebar dari udara, pesan singkat SMS, maupun sambungan telepon. Isinya meminta warga segera meninggalkan tempat tinggal mereka atau akan mengalami bahaya.
Editor: Anton Suhartono