Perdana Menteri Skotlandia Dilaporkan ke Polisi, Ini Sebabnya
EDINBURG, iNews.id - Perdana Menteri Skotlandia, Nicola Sturgeon dilaporkan ke polisi lantaran aturan penggunaan masker. Video dia tak mengenakan masker beredar luas di media sosial.
Seorang juru bicara Kepolisian Skotlandia, Minggu (17/4/2022) mengatakan, pihaknya telah menerima aduan kasus tersebut. Saat ini, polisi masih menyelidiki aduan tersebut.
"Kami telah menerima pengaduan yang saat ini sedang dinilai," katanya.
Dilansir dari Anadolu, Sturgeon mengunjungi tukang cukur pada Sabtu (16/4/2022) sebagai bagian dari acara kampanye menjelang pemilihan lokal bulan depan. Selain menjadi perdana menteri Skotlandia, Sturgeon juga merupakan pemimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP).
Dia dilaporkan ke polisi Skotlandia oleh aktivis Konservatif, Jane Lax. Dia menuduh Sturgeon menunjukkan "penghinaan dan kesombongan belaka."
Dari rekaman, dia awalnya mengenakan masker motif tartan. Tetapi rekaman media sosial menunjukkan, di tempat yang sama, dia tidak mengenakan masker dan bertemu dengan penduduk setempat dan pelanggan.
Persyaratan hukum untuk memakai masker di tempat umum dalam ruangan, seperti tukang cukur, dicabut hari ini. Sturgeon sebelumnya telah dua kali menunda pencabutan wajib masker, dan mendorong orang untuk memakainya secara sukarela setelah persyaratan hukum dicabut.
Seorang juru bicara SNP mengatakan, Sturgeon diundang ke tukang cukur selama kunjungan luar ruangan di jalan. Dalam beberapa detik, dia menyadari belum memasang kembali masker dan segera memakainya.
Sandesh Gulhane, juru bicara kesehatan untuk Konservatif Skotlandia, mengatakan, video itu dengan jelas menunjukkan Nicola Sturgeon tidak mempraktikkan apa yang dia khotbahkan tentang masker wajah. Dia senang memberi sinyal kebajikan untuk foto resmi. Tetapi di balik pintu, dia tidak percaya pada aturannya sendiri.
“Ini adalah kemunafikan terang-terangan dari perdana menteri yang sekarang telah menunjukkan warna aslinya. Publik, yang telah berada di bawah pembatasan COVID hukum ini selama lebih dari dua tahun, pantas menuntut permintaan maaf atas pelanggaran aturan ini,” tambahnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang memimpin Partai Konservatif, berada di bawah tekanan untuk mengundurkan diri setelah didenda oleh polisi karena menghadiri pesta yang melanggar aturan pengunciannya sendiri.
Editor: Umaya Khusniah