Perempuan Penyiar Berita Ini Ambruk akibat Stroke saat Siaran Langsung

OKLAHOMA, iNews.id - Seorang perempuan penyiar berita ambruk saat siaran langsung. Perempuan bernama Julie Chin yang bekerja untuk 2 News Oklahoma, Amerika Serikat, mengalami serangan stroke saat siaran pada Sabtu (3/9/2022) pagi.

Chin menyadari ada yang tak beres dengan dirinya kemudian mengalami gejala stroke di saat-saat penting membawakan berita. 

Baca Juga

Trump Sudah Punya Keputusan tentang Nasib Venezuela, Perang atau Konsensi Minyak?

Setelah tak sadarkan diri, rekan-rekan melarikan Chin ke rumah sakit. Namun dia cepat pulih dan kondisinya stabil meski masih di rumah sakit.

Menurut dokter, Chin menderita fase awal dari stroke saat siarang langsung tersebut.

Baca Juga

Protes Invasi Moskow ke Ukraina saat Siaran Langsung, Mantan Pekerja Media Rusia Ditahan 

Pada Selasa malam, 2 News Oklahoma menayangkan perkembangan kondisi Chin. Dalam tayangan itu, Chin menyadari ada yang tak beres karena hanya bisa membaca sebagian kecil teks yang muncul di teleprompter.

Dia sempat mengira lensa kontaknya lepas sehingga mengganggu penglihatan. Namun setelah memeriksa lensa kontak saat jeda iklan, penglihatannya tetap kabur.

Baca Juga

Pembawa Acara Ini Nekat Lanjutkan Siaran Langsung meski Mimisan, Netizen: Apa Takut Dipecat?

Chin pun bertekad menyelesaikan siaran karena saat itu dia satu-satunya penyiar yang ada di studio.

Pada kesempatan jeda lainnya, Chin mengirim pesan singkat kepada suaminya.

"Saya butuh pertolongan. Ada yang tidak beres hari ini," ujarnya, saat itu, dikutip dari The Sun, Kamis (8/9/2022).

Pada satu kesempatan Chin benar-benar tak bisa membaca teleporompter sampai tak sadar hingga orang-orang mengelilinnya.

Beruntung ada penyiar cuaca, Anne Brown, yang mengambil alih siaran tersebut. Staf lain memanggil ambulans selama jeda iklan.

"Kabar baiknya adalah semuanya menjadi luar biasa. (Dokter) tidak menemukan sesuatu yang besar yang benar-benar menakutkan. Tapi kabar buruknya adalah kita belum tahu mengapa itu terjadi," tuturnya.

Editor: Anton Suhartono