Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dari Sekutu Jadi Ancaman, Kisah Pahit Imigran Afghanistan yang Berbalik Menyerang AS
Advertisement . Scroll to see content

Pertempuran Sengit Masih Berlangsung, Taliban Perlahan Menuju Ibu Kota Panjshir 

Minggu, 05 September 2021 - 21:23:00 WIB
Pertempuran Sengit Masih Berlangsung, Taliban Perlahan Menuju Ibu Kota Panjshir 
Taliban berupaya memasuki ibu kota Provinsi Panjshir, benteng utama pertahanan kelompok milisi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KABUL, iNews.id - Pejuang Taliban, Minggu (5/9/2021), masih berusaha memasuki ibu kota Panjshir, provinsi terakhir yang belum berhasil mereka duduki pasca-perebutan kekuasaan di Afghanistan pertengahan Agustus lalu.

Pertempuran sengit pecah sejak beberapa hari terakhir antara Taliban dengan milisi Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) yang terdiri dari penduduk lokal, mantan pasukan keamanan Afghanistan, serta kelompok anti-Taliban lainnya.

Seorang Juru Bicara Taliban Bilal Karimi mengatakan melalui cuitan, markas kepolisian dan kantor pemerintah Distrik Rukhah yang dekat dengan Ibu Kota Bazarak, telah direbut. Kelompok milisi, kata dia, kehilangan banyak anggota dan sejumlah besar lainnya ditahan. Kendaraan, senjata, dan amunisi milisi ikut disita. 

Karimi menambahkan, pertempuran masih terjadi di Bazarak.

Sebelumnya Juru Bicara NRFA Fahim Dashti mengatakan, mesin propaganda Taliban berusaha menyebarkan pesan-pesan yang mengganggu.

"Kelompok perlawanan siap melanjutkan pertempuran untuk mempertahankan dari segala bentuk agresi," katanya, dikutip dari Reuters.

Pemimpin NRFA Ahmad Massoud berjanji terus melawan serangan serta menyerukan dukungan internasional. Dia menyebut, ratusan pejuang Taliban telah menyerah.

Sementara itu pada Sabtu, organisasi bantuan Italia Emergency menyatakan, pejuang Taliban telah mencapai rumah sakit di Distrik Anabah, lembah Panjshir.

Panjshir, lembah pegunungan terjal di utara Kabul yang masih dipenuhi bangkai tank Uni Soviet bekas perang dengan mujahidin, sangat sulit ditembus. 

Kelompok NFRA sangat menguasai medan tersebut. Ayah Ahmad Massoud, Almarhum Ahmad Shah Massoud, memimpin mujahidin melawan pasukan Uni Soviet serta Taliban saat kelompok itu berkuasa di Afghanistan pada 1996-2001.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut