Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Angkatan Udara Amerika Kekurangan 300 Jet Tempur untuk Penuhi Target Trump
Advertisement . Scroll to see content

Pesan WhatsApp soal Motif Serangan Jet Tempur India ke Pakistan Bocor, PM Imran Khan Marah

Selasa, 19 Januari 2021 - 21:02:00 WIB
Pesan WhatsApp soal Motif Serangan Jet Tempur India ke Pakistan Bocor, PM Imran Khan Marah
Imran Khan (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ISLAMABAD, iNews.id - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan geram begitu mengetahui serangan udara yang dilakukan militer India ke wilayahnya pada 29 Februari 2019 semata-mata demi mendongkrak popularitas Perdana Menteri Narendra Modi jelang pemilu.

Kabar itu diketahui setelah pesan singkat antara penyiar berita televisi India, Arnab Goswami, dan mantan perusahaan pemeringkat televisi, Partho Dasgupta, melalui WhatsApp bocor.  Dalam pesan singkat yang terjadi 3 hari sebelum serangan udara, Goswami mengetahui serangan itu dirancang demi mendongkrak popularitas Modi di mata rakyatnya sehingga terpilih kembali menjadi perdana menteri.

Imran Khan menyampaikan kemarahannya di Twitter. Dia mendesak komunitas internasional menghentikan agenda militer India yang sembrono, sebelum Modi menciptakan konflik lebih jauh yang tidak bisa dikendalikan.

“Pengungkapan terbaru dari komunikasi seorang jurnalis India, dikenal karena keramahannya, mengungkapkan hubungan tidak suci antara pemerintah Modi dan media India, mengarah pada petualangan militer yang berbahaya untuk memenangkan pemilu dengan mengabaikan konsekuensi ketidakstabilan seluruh wilayah," katanya, dikutip dari Associated Press, Selasa (19/1/2021).

Khan dalam pidatonya di PBB pada 2019 sebenarnya juga sudah mencurigai motif di balik serangan itu. Saat itu Khan mengatakan serangan jet tempur itu dimanfaatkan Modi untuk keuntungan pemilu.

Goswami merupakan salah satu pemilik dan pemimpin redaksi Republic TV yang juga pendukung Modi. Berdasarkan transkrip percakapan di WhatsApp, Goswami mengirim pesan ke Dasgupta, "Sesuatu yang besar akan terjadi" dan "Di Pakistan, pemerintah yakin akan menyerang dengan cara yang membuat orang-orang senang."

Dasgupta memberi tahu Goswami, serangan ke Pakistan akan memberikan Modi kemenangan besar dalam pemilu. Pada Mei 2019, Modi meraih kemenangan telak, demikian halnya dengan partai nasionalis Hindu-nya, Bharatia Janata Party, yang menjadi mayoritas di parlemen.

Transkrip pembicaraan itu dilaporkan ke kepolisian Mumbai sebagai butki tambahan dakwaan kasus berbeda, yakni terkait manipulasi rating televisi.

Dasgupta dan Goswami sejauh ini belum memberikan komentar, namun Republic TV justru menuduh Pakistan berkonspirasi menjatuhkan perusahaan medianya dengan isu ini.

Serangan udara pada Februari 2019 dilakukan Angkatan Udara India ke wilayah Pakistan sebagai respons atas bom bunuh diri di Kashmir yang menewaskan lebih dari 40 tentara.  India menyalahkan kelompok militan Jaish e Mohammed sebagai pelakunya.

India mengklaim serangan itu menghantam kamp militan Jaish, namun Pakistan membantah dengan menjelaskan serangan jet tempur itu mengenai kawasan hutan yang tidak menimbulkan korban.

Pakistan lalu menembak jatuh jet tempur India di Kashmir dan menangkap pilotnya, yang kemudian dibebaskan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut