Pesawat Militer Myanmar Bawa Tentara Kecelakaan di India, Tergelincir ke Semak-Semak

NEW DELHI, iNews.id - Pesawat militer Myanmar tergelincir di bandara India, Selasa (23/1/2024), menyebabkan sedikitnya 8 orang luka. Pesawat itu hendak memulangkan puluhan tentara Myanmar yang melarikan diri dari konflik dengan menyeberangi perbatasan ke India.

Pejabat kepolisian dan militer India mengatakan, kecelakaan terjadi saat pesawat yang membawa 14 personel tentara itu mendarat di Bandara Lengpui, Negara Bagian Mizoram, India. Pesawat hendak menjemput puluhan tentara untuk dipulangkan ke Myanmar.

Baca Juga

Lawan Ancaman Rudal Rusia, Jerman Kerahkan Sistem Misil Canggih Arrow Israel

Rekaman video yang dirilis media lokal menunjukkan, pesawat berakhir di semak-semak dalam kondisi badan retak.

Hampir 700 tentara Myanmar menyeberang ke India dalam 2 bulan terakhir dalam pertempuran melawan milisi atau kelompok etnis anti-pemerintah junta. Kelompok tersebut memukul pasukan pemerintah Myanmar dan menguasai beberapa pos militer serta kota-kota di dekat perbatasan dengan India.

Baca Juga

Kewalahan Hadapi Pemberontak, Junta Militer Myanmar Ajak Dialog

Pihak berwenang India memulangkan pasukan Myanmar dalam beberapa hari setelah mereka menyeberang, namun masih tersisa puluhan lagi.

Sumber militer India mengatakan, 276 tentara Myanmar menyeberangi India pada pekan lalu saja setelah pertempuran sengit. Sebanyak 184 di antaranya sudah pulang pada Senin (22/1/2024).

Baca Juga

Konflik Junta Militer dan Pemberontak di Myanmar, 26.000 Warga Mengungsi

Sejak kudeta pada 2021, ratusan warga sipil Myanmar serta tentara melarikan diri ke India. Mereka mendiami wilayah yang dihuhi komunitas dari etnis yang sama. 

Hal ini membuat resah pemerintah India karena berisiko memicu konflik antaretnis lebih luas.

Menteri Dalam Negeri India Amit Shah pada Sabtu lalu mengatakan, pemerintah akan memasang pagar di sepanjang perbatasan dengan Myanmar yang membentang 1.600 km. Bahkan India juga mempertimbangkan untuk menghentikan arus pergerakan manusia antara kedua negara.

Editor: Anton Suhartono