Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump: Tak Ada Presiden Amerika yang Berani Serang Iran
Advertisement . Scroll to see content

Pesawat Tempur F-35 Buatan AS Lagi-Lagi Kecelakaan, Produk Canggih tapi Gagal?

Rabu, 26 Januari 2022 - 08:28:00 WIB
Pesawat Tempur F-35 Buatan AS Lagi-Lagi Kecelakaan, Produk Canggih tapi Gagal?
Jet tempur F-35 buatan Amerika Serikat bakal menambah kekuatan militer Israel. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Pesawat tempur F-35 milik AS mengalami kecelakaan pada Senin (24/1/2022) hingga menyebabkan tujuh personel militer negeri Paman Sam terluka. Insiden yang melibatkan jet tempur generasi terbaru AS itu bukan kali ini saja terjadi.

Pada 5 Januari lalu, Korea Selatan (Korsel) mengandangkan seluruh jet tempur siluman F-35 menyusul insiden yang membuat salah satu pesawat itu mendarat darurat sehari sebelumnya. Semua jet tempur buatan AS itu tak akan digunakan sampai menunggu hasil penyelidikan keluar.

Menurut laporan, jet tempur itu mendarat darurat setelah roda mengalami kerusakan. Pilot pun memutuskan tak mengeluarkan roda, sehingga pesawat mendarat dengan perutnya. Tidak ada yang luka dalam insiden yang terjadi di sebuah pangkalan Angkatan Udara Korsel pada Selasa (4/1/2022) itu.

Pada 17 November 2021, jet tempur F-35B milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) jatuh ke Laut Mediterania. Untungnya, kedua pilot berhasil menyelamatkan diri dengan keluar menggunakan kursi pelontar.

Pada April 2019, sebuah pesawat tempur siluman F-35 milik Pasukan Bela Diri Jepang jatuh di Samudra Pasifik dekat wilayah utara negeri sakura, hingga menewaskan pilotnya.

F-35 adalah jet tempur siluman yang memliki kemampuan mendarat di landasan pendek, termasuk secara vertikal. Jet tempur canggih pabrikan perusahaan pertahanan Amerika Serikat, Lockheed Martin, itu juga dibekali kemampuan untuk peperangan elektronik, pengumpulan data intelijen, dan misi udara ke udara secara bersamaan.  

Teknologi serta penggunaan material F-35 memungkinkan pesawat tak terdeteksi di wilayah udara musuh. Begitu canggihnya jet tempur itu, sehingga membuat banyak negara ingin memilikinya, termasuk Turki dan Uni Emirat Arab (UEA).

Sayangnya, sederet insiden melibatkan pesawat itu yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, membuat reputasi F-35 layak dipertanyakan. Bahkan, UEA yang tadinya begitu berambisi untuk mendapatkan F-35, tiba-tiba ingin menangguhkan rencana pembelian 50 pesawat canggih dari AS itu.

Angkatan Laut AS pada Selasa (25/1/2022) waktu setempat atau Rabu (26/1/2022) WIB menyatakan, pihaknya sedang membuat pengaturan untuk memulihkan pesawat tempur F-35C yang jatuh ke Laut China Selatan, sehari sebelumnya. 

Dalam insiden terbaru itu, tujuh personel militer AS terluka saat pesawat gagal mendarat di dek kapal induk USS Carl Vinson. Pilot pesawat itu selamat dengan menggunakan kursi pelontar.

“Saya dapat memastikan bahwa pesawat itu menabrak dek penerbangan saat mendarat dan kemudian jatuh ke air,” kata Juru Bicara Armada ke-7 AS, Letnan Nicholas Lingo, seperti dikutip Reuters pada hari ini.

“Angkatan Laut AS sedang membuat pengaturan operasi pemulihan untuk pesawat F-35C,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang laporan media tanpa sumber yang menunjukkan bahwa ada kekhawatiran AS bahwa pesawat itu bisa jatuh ke tangan Beijing—yang mengklaim sebagian besar Laut China Selatan—Lingo hanya bisa berkelit. “Kami tidak dapat berspekulasi tentang apa niat RRC dalam masalah ini,” ucapnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut