Pidato Terakhir, Kaisar Akihito: Saya Berdoa untuk Perdamaian Dunia
Upacara turun takhta hanya berlangsung 10 menit di Ruang Matsuno Ma atau Ruang Pine, sebuah aula yang indah di Istana Kekaisaran.
Ritual diadakan di hadapan barang 'suci' kekaisaran yakni pedang dan permata kuno sebagai bukti penting legitimasi kaisar.
Proses turun takhta dimulai dengan ritual Shinto pada Selasa pagi. Akihito mengenakan jubah berwarna coklat keemasan dan topi hitam yang menjulang melakukan ritual melapor turun takhta kepada leluhurnya di beberapa tempat suci di istana.
Keesokan harinya, proses masih berlanjut dengan penobatan Putra Mahkota Naruhito yang akan menggantikan ayahnya. Acara juga digelar di istana.
Namun, Naruhito tidak akan menjadi kaisar Jepang sampai tengah malam dan dia akan mewarisi tanda pangkat dua pada upacara yang akan digelar pada Rabu pukul 10.30 sebelum membuat pernyataan publik resmi pertama tak lama setelah itu.
Berbeda dengan upacara turun takhta Akihito yang tidak boleh dihadiri perempuan, penobatan besok akan dihadiri perempuan walau hanya seorang. Dia adalah satu-satunya perempuan di anggota kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe, sementara perempuan anggota kekaisaran tetap dilarang berpartisipasi.
Editor: Anton Suhartono