Pilpres di Ekuador Sukses Digelar, Dijaga Puluhan Ribu Polisi hingga Serangan Siber
QUITO, iNews.id - Pemilihan Presiden (Pilpres) di Ekuador sukses digelar di tengah ancaman kekerasan bersenjata. Puluhan ribu polisi dan militer menjaga ketat di lokasi-lokasi rawan.
Melansir dari Reuters, Senin (21/8/2023), pemungutan suara di dalam berlangsung aman. Namun, serangan siber terjadi untuk pemilih di luar negeri. Beberapa kali situs untuk memilih bagi warga Ekuador di luar negeri diretas.
Sementara itu, kandidat Luisa Gonzalez memimpin dalam perhitungan sementara dengan 33 persen. Dia mengungguli pebisnis Daniel Noboa yang memperoleh 24 persen suara. Perhitungan itu berdasarkan 85 persen total suara yang sudah masuk ke KPU Ekuador.
Pilpres selanjutnya akan masuk ke putaran kedua yang digelar 15 Oktober 2023.
Pilpres di Ekuador dibayang-bayangi kekerasan bersenjata oleh geng kriminal. Calon Presiden Fernando Villavicencio dibunuh pada 9 Agustus usai menghadiri kampanye.
Selanjutnya, dua wali kota juga terbunuh. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Polisi saat ini menangkap enam tersangka yang berasal dari Kolombia. Mereka telah didakwa atas pembunuhan Villavicencio dan ditahan. Seorang tersangka lain meninggal akibat luka-luka yang dideritanya dalam baku tembak dengan pihak berwenang.
Selanjutnya, Jose Adolfo Macias, pemimpin geng kriminal Los Choneros juga dipindahkan ke penjara super maximum security. Dia sebelumnya sempat mengirim ancaman kepada Villavicencio.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq