PM Australia Anthony Albanese Bantah Akan Berkunjung ke Taiwan

SYDNEY, iNews.id - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese membantah akan berkunjung ke Taiwan. Dia tak termasuk dalam rombongan para anggota parlemen yang akan berkunjung mulai Minggu (4/12/2022).

Australia mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dan negara lain yang berkunjung ke Taiwan di tengah kecaman keras China. Kunjungan para politisi Barat ke Taiwan dianggap sebagai pelanggaran atas prinsip Satu-China yang masih menganggap wilayah itu sebagai salah satu provinsinya.

Baca Juga

Thailand dan Kamboja Berkonflik Lagi, 4 Tentara Bangkok Terkena Ledakan Ranjau

Surat kabar The Australian melaporkan, rombongan politisi Australia yang akan berkunjung ke Taiwan termasuk anggota parlemen partai berkuasa, Buruh, dan koalisi oposisi Liberal-Nasional. Tujuan kunjungan selama 5 hari itu untuk menunjukkan komitmen Australia dalam menjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik. Ini merupakan delegasi pertama politisi Australia yang berkunjung ke Taiwan sejak 2019.

Albanese dalam pernyataannya pada Sabtu menyebut kunjungan itu tak mewakili pemerintah.

Baca Juga

Menteri Perdagangan Inggris Akan Berkunjung ke Taiwan, China Beri Peringatan Keras

"Ada sikap bipartisan terkait China serta dukungan untuk status quo di Taiwan," kata Albanese, dikutip dari Reuters.

Saat itu ditanya motivasi kunjungan itu, Albanese menegaskan tidak tahu.

Baca Juga

Tumben! China Protes Keras karena Jepang Usir Kapal Taiwan

"Saya tidak tahu, saya tidak akan berangkat. Anda harus tanyakan langsung ke mereka," tuturnya.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan, kunjungan politisi ke Taiwan merupakan hal lazim. Beberapa politisi dari berbagai kubu rutin berkunjung ke Taiwan sebelum pandemi Covid-19 dan kunjungan kali ini menunjukkan dimulainya kembali aktivitas tersebut.

Mereka akan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing Wen dan Menteri Luar Negeri Joseph Wu.

Dilaporkan para politisi bipartisan Australia akan membahas isu keamanan, perdagangan, pertanian, dan masalah penduduk asli. Kelompok bipartisan Australia sengaja tak mengumumkan perjalanan mereka guna menghindari protes dari Kedutaan Besar China di Canberra.

Editor: Anton Suhartono