PM Finlandia Sanna Marin Kalah Pemilu
Akan tetapi, di dalam negeri, dia justru menghadapi kritik karena kebiasaannya mengikuti pesta, di samping pengeluaran publik yang membengkak selama pemerintahannya. Kendati demikian, Marin masih tetap populer di antara banyak orang Finlandia, terutama kaum muda moderat.
NCP telah memimpin dalam jajak pendapat selama hampir dua tahun. Partai ini berjanji untuk mengekang pengeluaran dan menghentikan peningkatan utang publik, yang telah mencapai lebih dari 70 persen dari PDB Finlandia sejak Marin menjabat pada 2019.
Orpo menuduh Marin mengikis ketahanan ekonomi Finlandia di tengah krisis energi melanda Eropa—yang didorong oleh konflik Rusia dan Ukraina. Krisis tersebut telah menghantam negara Nordik itu dengan keras dan menyebabkan biaya hidup meningkat.
Orpo mengatakan dia akan bernegosiasi dengan semua kelompok untuk mendapatkan mayoritas di parlemen. Sementara Marin mengatakan, Partai Demokrat Sosial yang dia pimpin bisa saja memerintah dengan NCP. Akan tetapi tidak akan masuk ke pemerintahan dengan Partai Finlandia.
Marin menyebut Partai Finlandia secara terang-terangan bersikap rasialis selama debat pemilu pada Januari lalu. Partai nasionalis pimpinan Riikka Purra itu menganggap imigrasi dari negara-negara berkembang di luar Uni Eropa sebagai ancaman “berbahaya”.
Salah satu kebijakan luar negeri Marin yang paling menonjol adalah bergabungnya Finlandia ke dalam NATO menyusul agresi militer Rusia di Ukraina.
Editor: Ahmad Islamy Jamil