Saingan politik Netanyahu, Benny Gantz, juga menerima undangan untuk menghadiri pembicaraan Gedung Putih.
Dalam konferensi pers di Tel, Gantz mengatakan, " Rencana perdamaian yang dirancang oleh Presiden Trump akan menjadi sejarah sebagai tonggak yang berarti."
Kepemimpinan Palestina tidak diundang dan menolak rencana Trump di tengah hubungan yang tegang dengan presiden AS itu terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang utuh.
"Langkah ini hanya menegaskan kembali penolakan absolut kami atas apa yang dilakukan pemerintah AS sejauh ini, khususnya pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata juru bicara Presiden Palestina Mahmud Abbas, dalam sebuah pernyataan.
Palestina menganggap Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka dan percaya bahwa rencana Trump bakal mengubur solusi dua negara yang selama beberapa dekade menjadi landasan diplomasi Timur Tengah internasional.
Kekuatan dunia sejak lama sepakat bahwa nasib Yerusalem harus diselesaikan melalui negosiasi antara Israel dan Palestina.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku