Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mantan PM Malaysia Najib Razak Dinyatakan Bersalah terkait Penyalahgunaan Dana Rp9,5 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

PM Malaysia Muhyiddin Yassin Akan Mundur, Siapa Penggantinya?

Minggu, 15 Agustus 2021 - 14:36:00 WIB
PM Malaysia Muhyiddin Yassin Akan Mundur, Siapa Penggantinya?
Muhyiddin Yassin (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dilaporkan akan mengundurkan diri pada Senin (16/8/2021). Dia akan menyerahkan langsung surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah, demikian laporan Malaysiakini yang mengutip pernyataan menteri di departemen perdana menteri, Mohamad Redzuan Mohamad Yusof, Minggu (15/8/2021).

Lantas, bagaimana nasib pemerintahan Malaysia jika Muhyiddin resmi mundur? Muhyiddin naik menjadi PM Malaysia pada Maret 2020 bukan berdasarkan hasil pemilihan umum, melainkan mengantikan Mahathir Mohamad yang mengundurkan diri. 

Saat itu Muhyiddin mendapat dukungan dari mayoritas parlemen setelah kubu koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim gagal mempertahankan mayoritas dukungan guna melanggengkan cengkraman di pemerintahan.

Belum jelas siapa yang bakal menggantikan Muhyiddin dan membentuk pemerintahan Malaysia berikutnya karena sejauh ini tidak ada sosok menonjol yang memiliki mayoritas dukungan di parlemen, termasuk Anwar Ibrahim.

Opsi lain Malaysia bisa saja mempercepat pemilu meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Meski demikian semua keputusan ada di tangan Raja Malaysia Sultan Abdullah untuk memutuskan apa yang terjadi selanjutnya.

Raja memiliki kekuatan konstitusional untuk menunjuk seorang perdana menteri di antara anggota parlemen berdasarkan siapa dari mereka yang mengantongi dukungan mayoritas. Ini juga yang terjadi pada Muhyiddin pada Maret 2020.

Keputusan Muhyiddin untuk mundur sudah disampaikan kepada anggota Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang dipimpinnya.

"Besok akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia akan menuju (istana) untuk mengajukan pengunduran diri," kata Redzuan, kepada Malaysiakini.

Dia memutuskan mundur karena tak ada lagi pilihan lain untuk mempertahankan pemerintahannya, menyusul gejolak politik beberapa pekan terakhir, terlebih dipicu keputusan untuk mencabut perturan terkait keadaan darurat nasional yang diberlakukan pada awal 2021. Keputusan itu diambil tanpa melalui konsultasi dengan Raja Malaysia.

Bukan hanya itu, keputusan untuk mencabut peraturan soal keadaan darurat juga dianggap bermuatan politik dengan tujuan melanggengkan pemerintahan.

Pada Jumat pekan lalu, Muhyiddin untuk pertama kali mengakui tidak lagi memiliki mayoritas dukungan. Dia sudah melakukan upaya terakhir dengan membujuk kubu oposisi dengan menjanjikan reformasi politik dan pemilu. Sebagai imbalannya, dia meminta dukungan kepada oposisi untuk memberikan mosi percaya dalam sidang parlemen pada September, namun permintaan itu ditolak mentah-mentah.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut