PM Netanyahu Tunda Pemecatan Menteri Pertahanan sampai Batas Waktu yang Belum Ditentukan
YERUSALEM, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
"Karena situasi keamanan saat ini, masalah pemecatan Menteri Pertahanan akan ditentukan kemudian," kata seorang sumber yang dekat dengan kantor perdana menteri, Senin (3/4/2023).
Netanyahu memecat Gallant lebih dari seminggu yang lalu, tepatnya 26 Maret. Pasalnya, menteri menyerukan penghentian perombakan keadilan utama pemerintah yang memicu perpecahan sosial. Hal itu, menurut Gallant akan berpengaruh pada militer dan mengancam keamanan Israel.
Rencana perombakan keadilan Israel itu terkait pengetatan kontrol pemerintah atas penunjukan yudisial dan memberikan kekuatan pada parlemen untuk membatalkan banyak keputusan Mahkamah Agung. Sontak hal itu memicu demonstrasi nasional di Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan ketegangan yang memuncak selama bulan suci Ramadhan, yang tahun ini bertepatan dengan Paskah Yahudi, Netanyahu memutuskan untuk menunda penggantian mantan laksamana angkatan laut sampai waktu yang tidak ditentukan.
Berita pemecatan mendadak Gallant memicu protes massa. Puluhan ribu orang turun ke jalan setelah pengumuman tersebut. Bahkan, Konsul Jenderal Israel di New York mundur sebagai bentuk protes.
Ketika protes berlanjut di tengah meningkatnya kewaspadaan internasional, Netanyahu mengalah dan menangguhkan reformasi untuk memungkinkan pembicaraan kompromi dengan partai-partai oposisi.
Sumber-sumber politik mengatakan dalam beberapa hari terakhir, ada upaya untuk mengakhiri keretakan antara Netanyahu dan Gallant. Keduanya tampil bersama pada Senin malam saat berkunjung ke pangkalan militer.
"Yang paling penting adalah meninggalkan politik di gerbang pangkalan, bersatu untuk mempertahankan kekuatan Israel," kata Netanyahu.
Editor: Umaya Khusniah