PM Prancis Gabriel Attal Mundur, Keputusan Ada di Tangan Presiden Macron
PARIS, iNews.id – Perdana Menteri Prancis, Gabriel Attal, mendatangi kantor Presiden Emmanuel Macron di Paris pada Senin (8/7/2024) siang waktu setempat. Kedatangannya di sana untuk menyampaikan pengunduran dirinya dari jabatan kepala pemerintahan.
Reuters hari ini melansir, pengunduran diri Attal itu menyusul hasil putaran kedua pemilu Prancis pada Minggu (7/7/2024) yang membuat kubu pemerintah kehilangan posisinya sebagai partai terkuat di parlemen. Masih belum jelas apakah Macron bakal mengabulkan atau menolak pengunduran diri Attal itu.
Attal sendiri pada Minggu kemarin telah mengisyaratkan bahwa dia bakal mundur sebagai perdana menteri. Namun, dia juga mengaku siap untuk mengemban jabatan itu lebih lama jika memang masih ada tugas yang mesti dituntaskan. Menurut Attal, kini semuanya terserah kepada Macron untuk memutuskannya.
Hasil sementara pemilu Prancis menunjukkan, Front Populer Baru (NPF) berhaluan kiri yang dinakhodai Jean-Luc Mélenchon keluar sebagai pemenang dengan perolehan 182 kursi Majelis Nasional (DPR Prancis). Sementara aliansi sentris Ensemble pimpinan Macron—di mana Attal juga tergabung di dalamnya—mendapatkan 163 kursi.
Sementara partai sayap kanan National Rally (NR) yang anti-Islam beserta sekutunya berada di posisi ketiga dengan perolehan 143 kursi. Meski berada di bawah NPF dan blok Macron, NR memperoleh penambahan kursi yang signifikan dibandingkan pemilu sebelumnya pada 2022 yang berjumlah 89 kursi.
Berdasarkan hasil tersebut di atas, tidak ada satu pun partai atau koalisi yang memperoleh minimal 289 kursi sebagai mayoritas absolut untuk mengendalikan parlemen yang terdiri atas 577 kursi. Hal itu dapat menimbulkan kebuntuan politik di antara tiga kekuatan utama di Majelis Nasional itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil