Polandia Minta China Desak Rusia Akhiri Invasi ke Ukraina
WARSAWA, iNews.id - Polandia meminta China agar menekan Rusia mengakhiri perangnya di Ukraina. Desakan itu muncul selama pertemuan antara dua pejabat tinggi di Warsawa.
Kementerian Luar Negeri Polandia, Jumat (19/5/2023) mengatakan, utusan Khusus China untuk Urusan Eurasia, Li Hui bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Wojciech Gerwel selama di Warsawa. Gerwel meminta Beijing untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia.
"Wakil Menteri Gerwel mengakui tanggung jawab China sebagai Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB, dan berharap China akan mengutuk agresi dan menekan Rusia untuk kembali mematuhi prinsip-prinsip hukum internasional," tulis Kementerian Luar Negeri Polandia dalam pernyataannya.
Li Hui sedang dalam perjalanan ke sejumlah negara di Eropa. Pada Selasa-Rabu pekan ini, Li telah mengunjungi Kiev untuk membahas cara untuk mengakhiri konflik Ukraina-Rusia melalui penyelesaian politik.
Kiev menegaskan tak akan menerima konsesi teritorial apa pun ke Rusia. Kiev juga tegas menginginkan ingin setiap jengkal tanahnya yang diambil Rusia bisa kembali.
Li adalah pejabat China paling senior yang mengunjungi Ukraina sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
"Polandia prihatin dengan pernyataan China yang ingin memperkuat hubungan dengan Rusia," tambah Kementerian Luar Negeri Polandia.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menandatangani perjanjian kemitraan tanpa batas tahun lalu. Hal itu terjadi hanya beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Sampai saat ini, Beijing menolak menyalahkan Moskow atas perang tersebut. China bahkan mengutuk sanksi Barat terhadap Rusia.
Gerwel memberi tahu Li bahwa Polandia berharap China tidak akan pernah mengakui aneksasi wilayah Ukraina oleh Rusia. Selain itu, bantuan militer dari Beijing untuk Moskow akan memiliki "konsekuensi serius" bagi hubungannya dengan Eropa.
Sebaliknya, China telah berulang kali membantah mengirim peralatan militer ke Rusia.
Menurut Kementerian Luar Negeri China, Li mengatakan negaranya mementingkan peran Polandia dalam urusan regional. China juga bersedia untuk terus berkomunikasi dengan Polandia mengenai penyelesaian krisis politik.
Sejak Februari, Beijing gencar mempromosikan proposal 12 poin untuk penyelesaian politik krisis Ukraina. Rencana yang diluncurkan pada peringatan pertama invasi Rusia itu sebagian besar merupakan pengulangan dari garis perang China sebelumnya.
Beijing mendesak kedua belah pihak untuk menyetujui de-eskalasi bertahap dan memperingatkan agar tidak menggunakan senjata nuklir.
Menurut pernyataan Polandia, selama pembicaraan, Li mengatakan situasi di Ukraina tidak menjadi kepentingan siapa pun tetapi tidak ada solusi yang mudah.
Editor: Umaya Khusniah