YERUSALEM, iNews.id – Polisi Israel dan warga Palestina bentrok di luar tembok Kota Tua Yerusalem pada Sabtu (24/4/2021) malam. Ratusan polisi Israel dengan perlengkapan antihuru-hara dikerahkan di sekitar Kota Tua menyusul bentrokan yang terjadi di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Reuters melaporkan, beberapa warga Palestina melemparkan batu dan botol ketika polisi berkuda membubarkan kerumunan, tadi malam. Kendati demikian, insiden kekerasan kali ini tidak seintens malam-malam sebelumnya.
Sahabat Miliarder Elon Musk Mengambil Alih NASA, Janjikan Ini
Aksi protes massal oleh warga Palestina menyebar ke beberapa kota di Tepi Barat dan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza. Militer Israel mengaku telah membubarkan ratusan pendemo. Beberapa dari massa melemparkan batu ke arah polisi dan membakar ban.
Sejak awal Ramadhan pada 13 April lalu, bentrokan dan insiden kekerasan terjadi hampir setiap malam di Yerusalem—yang menjadi kota suci bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi. Bentrokan itu berpusat di Gerbang Damaskus di tembok Kota Tua, setelah Sholat Tarawih.
Reaktor Nuklir Israel Terima Ancaman Serangan Roket, Sirene Dibunyikan
“Polisilah yang menyebabkan masalah. Kami ingin duduk di sini, di Gerbang Damaskus pada Ramadhan,” kata seorang warga Palestina dari Yerusalem Timur, Fares (22).
“Semua tempat ditutup karena virus corona, semua orang disuruh di rumah. Padahal Gerbang Damaskus sangat penting bagi warga Palestina, karena namanya dan jalan menuju tempat-tempat suci kami,” tuturnya.
Israel Bombardir Jalur Gaza, Kerahkan Jet Tempur dan Helikopter Militer Dini Hari
Kekerasan di Yerusalem meluas hingga ke Gaza antara Jumat (23/4/2021) malam dan Sabtu (24/5/2021). Militan menembakkan 36 roket ke Israel tak lama setelah Hamas dan kelompok bersenjata lainnya mengeluarkan seruan bersama untuk mendukung perlawanan rakyat Palestina di Yerusalem.
Israel Sabotase Pintu Masjid Al Aqsa agar Azan Tak Bisa Dikumandangkan
Israel lalu membalas roket-roket itu dengan serangan udara. Tidak ada korban yang dilaporkan di kedua sisi perbatasan.
Tembakan roket militan Hamas berlanjut pada Sabtu kemarin, setelah malam tiba. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, dia telah menginstruksikan aparat keamanan untuk mempersiapkan “skenario apa pun” di Gaza.
“Kami menjaga kebebasan beribadah bagi semua warga dan semua pengunjung ke Yerusalem seperti yang kami lakukan setiap tahun. Saya menyerukan ketenangan di semua pihak,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam.
Yerusalem adalah inti dari konflik Israel-Palestina. Israel mengklaim seluruh kota itu, termasuk bagian timur Yerusalem yang direbut dalam perang pada 1967, sebagai ibu kota negara zionis. Sementara, Palestina berusaha menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku