Polisi Korea Minta Maaf karena Gagal Ungkap Kasus Hwaseong Serial Murders
Setelah lebih dari 33 tahun sejak Lee membunuh korban pertamanya pada 15 September 1986, polisi Korsel baru bisa memastikan pria berumur 57 tahun itu sebagai pelaku pembunuhan berantai di Hwaseong. Cara polisi mengetahuinya yaitu dengan menggunakan teknik forensik terbaru untuk mengambil DNA dari sampel yang dikumpulkan pada kasus-kasus kejahatan lama.
Dalam proses pemeriksaan pun, Lee telah mengakui dialah yang melakukan semua 10 pembunuhan di Hwaseong. Dia juga mengaku melakukan empat pembunuhan lainnya, termasuk seorang gadis berusia delapan tahun. Lee juga memerkosa sembilan perempuan lainnya tanpa membuat mereka meninggal.
“Kecenderungan psikopatnya terbukti, karena dia (Lee) tidak dapat berempati dengan rasa sakit dan penderitaan para korban sama sekali dan terus menunjukkan kejahatannya,” kata Kepala Kepolisian Provinsi Gyeonggi, Bae Yong Ju, seperti dikutip AFP, Kamis (2/7/2020).
Bae pun membungkuk di depan sorotan kamera media ketika dia meminta maaf kepada keluarga korban, semua orang yang telah dituduh sebagai tersangka, serta kepada Yoon Sang Yeo.
Lee saat ini sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup karena memerkosa dan membunuh adik iparnya pada 1994. Akan tetapi, dia tidak akan dituntut atas kejahatannya yang mengerikan dalam kasus Hwaseong Serial Murders.
Pengumuman pada Kamis ini mengonfirmasi bahwa Yoon Sang Yeo telah dihukum secara keliru oleh Negara Korea Selatan. Yoon dipenjara sejak 1989 hingga 2009 karena dituduh memerkosa dan membunuh seorang gadis remaja di antara para korban Hwaseong Serial Murders.
“Saya menundukkan kepala dan meminta maaf kepada para korban kejahatan Lee Chun Jae, keluarga yang selamat, dan semua orang yang merasa hancur karena penyelidikan polisi, termasuk Tuan Yoon (Sang Yeo),” kata Bae.
Editor: Ahmad Islamy Jamil