Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump: Amerika Negara Kekuatan Nuklir Nomor 1, tapi Saya Benci Mengakuinya
Advertisement . Scroll to see content

Ponsel 9 Staf Deplu AS Diretas Pakai Spyware Buatan Israel

Sabtu, 04 Desember 2021 - 05:57:00 WIB
Ponsel 9 Staf Deplu AS Diretas Pakai Spyware Buatan Israel
Ponsel staf Deplu AS diretas pakai spyware buatan perusahaan Israel (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Setidaknya sembilan telepon seluler (ponsel) milik staf Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) diretas oleh orang tak dikenal menggunakan spyware yang dikembangkan perusahaan Israel, NSO Group.

Dua sumber mengatakan kepada Reuters, peretasan tersebut terjadi dalam beberapa bulan terakhir, menyerang staf Deplu AS yang bertugas di Uganda. Mereka menjalankan tugas berkaitan dengan negara Afrika Timur itu. Seluruhnya menggunakan produk iPhone.

Ini merupakan kasus peretasan pejabat AS paling mengkhawatirkan yang dilakukan menggunakan spyware NSO. Sebelumnya, daftar nomor dengan target potensial, termasuk beberapa pejabat AS, muncul dalam pelaporan di NSO namun tidak jelas apakah peretasan itu berhasil atau tidak, termasuk apakah ada data yang dicuri.

Sementara itu NSO Group menepis adanya peretasan melibatkan pejabat AS. Perusahaan mengklaim tidak ada indikasi teknologi yang mereka kembangkan digunakan. Mereka juga mengklaim telah menutup akses kepada pelanggan yang mencurigakan.  Meski demikian perusahaan tetap terus menyelidiki laporan tersebut.

"Jika penyelidikan menunjukkan tindakan ini memang terjadi menggunakan alat NSO, pelanggan tersebut akan dihentikan secara permanen dan tindakan hukum akan diambil," kata seorang juru bicara NSO, seraya menambahkan, perusahaan juga akan bekerja sama dengan otoritas pemerintah terkait dan memberikan laporan lengkap, dikutip dari Reuters, Sabtu (4/12/2021).

NSO selama ini berdalih hanya menjual produk kepada penegak hukum atau klien intelijen pemerintah guna membantu mereka memantau ancaman keamanan, namun tidak terlibat langsung dalam pengawasan.

Sejauh ini belum ada komentar mengenai peretasan tersebut dari Kedutaan Besar Uganda di AS.

Seorang juru bicara Deplu AS juga menolak mengomentari peretasan tersebut. Namun dia menjelaskan kembali keputusan Departemen Perdagangan AS baru-baru ini yang memasukkan NSO Group dalam daftar perusahaan atau entitas yang dijatuhi sanksi sehingga perusahaan AS akan sangat sulit bekerja sama dengannya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut