Presiden Duterte Ancam Stop Pengiriman Tenaga Kerja ke Timur Tengah
MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan menghentikan pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah setelah warganya menjadi korban pemerkosaan di Kuwait.
Saat ini lebih dari 2 juta warga Filipina, sebagian besar bekerja sebagai asisten rumah tangga, berada di Timur Tengah. Sebanyak 10 persennya atau sekitar 200.000 bekerja di Kuwait.
Pekan lalu Duterte melarang warganya bekerja di Kuwait setelah menerima laporan adanya tindak kekerasan, eksploitasi, bahkan warganya yang tewas di negara itu.
“Satu lagi insiden melibatkan seorang perempuan, seorang warga Filipina yang diperkosa di sana berniat bunuh diri. Saya akan menghentikan ini. Saya akan melarang warga Filipina bekerja (di sana). Saya minta maaf kepada warga Filipina yang ada di sana (Kuwait) sekarang, mereka bisa pulang,” ujarnya, dikutip dari AFP, Rabu (24/1/2018).
Dia pun meminta Pemerintah Kuwait untuk tidak tutup mata terhadap permasalahan ini.