Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ngerinya Perang Yugoslavia, Sniper Tembaki Warga Bosnia hanya untuk Bersenang-Senang
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Kosovo Hashim Thaci Mundur terkait Sidang Kejahatan Perang di Belanda

Jumat, 06 November 2020 - 06:34:00 WIB
Presiden Kosovo Hashim Thaci Mundur terkait Sidang Kejahatan Perang di Belanda
Hashim Thaci mengundurkan diri sebagai presiden Kosovo terkait kasus kejahatan perang (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

DEN HAAG, iNews.id - Presiden Kosovo Hashim Thaci mengundurkan diri seiring proses hukum pengadilan kejahatan perang di Den Haag, Belanda, yang dijalaninya.

Pengumuman tersebut disampaikan Thaci beberapa jam setelah ditahan di Den Haag, Kamis (5/11/2020).

Menurut pria 52 tahun itu, pengunduran dirinya demi melindungi integritas kepresidenan Kosovo. Hakim pengadilan kejahatan perang mengonfirmasi dakwaan terhadapnya terkait perang dengan Serbia pada 1990-an. Saat itu Thaci menjabat kepala pemberontak Tentara Pembebasan Kosovo (KLA).

"Saya akan bekerja sama erat dengan keadilan. Saya percaya pada kebenaran, rekonsiliasi, dan masa depan negara dan rakyat kita," katanya, dikutip dari AFP, Jumat (6/11/2020).

Pengadilan mengungkap, Thaci dan tiga tersangka lain ditahan dengan tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan, penyiksaan, penahanan secara ilegal, penghilangan paksa, dan penganiayaan.

"(Mereka) Dipindahkan ke fasilitas penahanan Kosovo Specialist Chambers (KSC) di Belanda dan akan tampil pertama kali di hadapan pengadilan di kemudian hari," bunyi pernyataan pengadilan.

Thaci berulang kali menegaskan tidak bersalah dalam perang yang menurut sebagian besar warga Kosovo dianggap sebagai perjuangan pembebasan melawan penindasan Serbia. Kosovo yang bersatus provinsi berupaya memisahkan diri dari Serbia.

Warga mayoritas etnis Albania di Kosovo sangat menderita selama konflik separatis 1998-1999 yang merenggut 13.000 nyawa. Perang berakhir setelah pegeboman NATO yang memaksa pasukan Serbia mundur dari Kosovo.

Pejabat militer dan kepolisian Serbia kemudian dihukum oleh pengadilan kejahatan perang internasional.

Namun para pemimpin KLA juga dituduh melakukan serangan balas dendam terhadap Serbia, Roma, serta rival etnis Albania selama dan setelah perang.

Pada Juni, jaksa penuntut Kosovo Specialist Chambers (KSC) yang bermarkas di Den Haag menuduh Thaci dan lainnya bertanggung jawab secara pidana atas hampir 100 pembunuhan, di samping kejahatan lain.

Pengadilan Den Haag menyatakan tiga tersangka lainnya dipindahkan ke pusat penahanannya pada Rabu dan Kamis. Mereka adalah mantan juru bicara KLA Jakup Krasnigi, sekutu politik terdekat Thaci Kadri Veseli, dan tokoh kunci KLA Rexhep Selimi.

Pengadilan Kosovo dibentuk 5 tahun lalu atas dukungan Uni Eropa, menyusul laporan Dewan Eropa 2011 yang menyebut Thaci dan lainnya diduga terlibat dalam kejahatan.

Pengadilan tersebut beroperasi di bawah hukum Kosovo namun berbasis di Belanda untuk melindungi saksi dari intimidasi masyarakat karena mantan komandan KLA sangat disegani.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut